Sudah Ideal 5-6 Ton per Ha

Sudah Ideal 5-6 Ton per Ha

TANJUNG REDEB, DISWAY - Produksi beras di Berau tak bisa mengikuti target Kementerian Pertanian (Kementan). Yaitu 6-7 ton per hektare (ha). Sawah di Berau hanya mampu 4-5 ton per ha. Idealnya, produksi 5-6 ton.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Berau, Mustakim mengatakan, meningkatkan produksi tidak berbanding lurus dengan biaya pengolahan. Yang bisa dilakukan, katanya, 3 kali panen setahun. “Kalau dipaksakan sebenarnya bisa. Namun biaya produksi mahal. Secara ekonomi tidak menguntungkan. Mencapai 5-6 ton per hektare sudah ideal,” ujarnya, Jumat (11/12). Berbeda dengan Jawa dan Sulawesi. Bisa mencapai target Kementan. Sebab struktur tanah berbeda. Makanya, Dinas Pertanian Berau akan memaksimalkan potensi lahan yang belum tergarap. “Di sini tanah asam. Berbeda dengan Jawa dan Sulawesi. Mengatasinya, kita perlu memasukkan kapur dengan jumlah besar. Tapi biayanya tidak murah," ungkapnya. Selain memaksimalkan lahan, pihaknya juga mencari varietas padi lokal unggul. Untuk dijadikan ikon Berau. Dia mencontohkan padi adan di Krayan yang memiliki nilai jual tinggi. Mecapai Rp 35 ribu per kilogram. Meski produksi rendah, diimbangi dengan nilai jual. Dikatakan, varietas lokal selain organik, juga beraroma dengan citarasa khas. “Makanya kita ingin mengembangkan varietas padi lokal. Sebab kita tidak bisa bersaing jumlah produksi dengan Jawa dan Sulawesi,“ tandasnya. Mustakim mengaku semua potensi harus digali. Tak hanya padi sawah, namun juga padi ladang. Meski masa panen padi ladang hanya satu kali setahun. Berdasarkan data statistik, luasan lahan tanam padi Berau 14.131 Ha tahun 2018. Terjadi penurunan pada tahun 2019, hanya 9.736 Ha. Hasil produksi padi ladang juga mengalami penurunan. Dari 18.117 ton tahun 2018 menjadi 11.662 ton pada 2019. Beruntung, produksi disokong padi sawah yang meningkat. Dari 10.754 ton pada 2018, mencapai 25.034 ton di 2019. (IKY)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: