Pembangunan Kawasan Kota Penyangga IKN

Pembangunan Kawasan Kota Penyangga IKN

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com – Infrastruktur di Balikpapan dan Samarinda harus dipersiapkan sebagai daerah penyangga ibu kota negara (IKN). Akademisi dan pengamat kebijakan publik, Andrinof Chaniago, mengatakan, penyiapan itu sebagai upaya mewujudkan Indonesia memiliki kota berkualitas kelas dunia seperti negara-negara lain.

Oleh sebab itu, konsep pembangunan kawasan IKN harus didesain sematang mungkin. Termasuk daerah-daerah sekitarnya. Yang menjadi kota penyangga. "Pemerintah perlu merancang fungsi daerah penyangga dan kota setelit disekitarnya," ungkapnya saat menjadi pemateri Webinar Penguatan Daerah Penyangga dalam Mendukung Ibu Kota Negara. Yang digelar Pusat Pelatihan dan Pengembangan Kajian Desentralisasi Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD),  Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Selasa (8/12/2020). Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ini menyebut. Rencana pembangunan daerah penyangga dan kota satelit, bisa diambil dari kawasan mega urban domestik di sekitar IKN. Konsepnya, bisa mencontoh Jabodetabek. Atau Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya,Sidoarjo, Lamongan) sebuah kawasan metropolitan di Jawa Timur. Prinsip pembangunan kota penyangga IKN, menurut Andrinof, kota-kota satelit di sekitar harus dibangun dengan konsep kota publik. Yakni, kota yang nyaman untuk dihuni dengan infrastruktur transportasi yang memadai. Konsekuensi  dari konsep kota publik itu, maka negara harus menjadi pemilik dominan lahan di kota satelit. Karena penguasaan lahan mempunyai peran penting untuk mengatur fungsi kawasan. "Mana kawasan perumahan penduduk, kawasan industri dan sebagainya. Jangan sampai terjadi alih fungsi lahan oleh swasta," tuturnya. Ia pun menyarankan pembagian fungsi  masing-masing kota penyangga harus disiapkan sejak saat ini. Misalnya, di barat kota bisa dijadikan kawasan industri maritim, Teluk Balikpapan menjadi kawasan wisata, di bagian Utara sebagai kota pendidikan, dan bagian lain, didesain menjadi kota industri kecil dan menengah. Pembangunan sosial seperti itu, sangat penting dalam mengiringi pembangunan fisik IKN dan daerah penyangga. "Visi ke depan, Samarinda dengan Sungai Mahakam-nya. Bisa menjadi Shanghai masa depan. Berfungsi ekonomis sebagai sumber ekonomi pariwisata," pungkasnya. (krv/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: