Pasien COVID-19 Diduga Lompat dari Lantai 6, Polisi Turun Tangan
Polisi menyelidiki kematian AR (53), pasien COVID-19 yang ditemukan tewas di lantai 3 RS Siloam Balikpapan. Informasi yang beredar, korban sengaja melompat dari lantai 6 ruang perawatan. Namun latar belakang kasus itu masih diselidiki.
nomorsatukaltim.com - Dari keterangan polisi, korban seorang karyawan perusahaan alat berat yang sudah 18 hari ia dirawat di rumah sakit itu karena COVID-19. Sudah tiga kali pula di tes swab, namun hasilnya selalu positif. Dugaan pasien mengalami depresi pun muncul. Dari informasi yang berhasil dihimpun, almarhum sempat berseteru dengan dokter serta rekan satu kamarnya. Sehingga almarhum diisolasi sendirian di lantai 6. Polsek Balikpapan Selatan yang menangani masalah ini, membeberkan beberapa fakta kejadian pada Jumat (4/12/2020) lalu. Sedikitnya, ada dua orang saksi yang melihat kejadian tersebut. "Kita sudah mintai keterangan dari dua orang saksi di lokasi kejadian. Adalah M Amin (38) seorang teknisi AC dan Eka Suptenika Mulyono (33)," ujar Kapolsek Balikpapan Selatan, Kompol Harun Purwoko," Minggu (6/12/2020). Lanjut Harun, korban yang tinggal di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan ini awalnya terlihat di ruangannya sedang membuka jendela. Kemudian entah bagaimana caranya, korban sudah berada di lubang jendela, kemudian terjun bebas dari jendela tersebut dan terjatuh di lantai 3. "Saksi Amin ini sedang memperbaiki AC dan melihat korban dari jendelanya. Tahu-tahu korban sudah di ujung jendela, saksi tidak dapat berbuat apa-apa. Setelah itu terdengar suara benda jatuh dan itu adalah korban. Saksi pun langsung melapor ke pihak RS Siloam," jelasnya. Pada saat terjatuh, korban masih dalam keadaan bergerak dan dibawa ke ruang UGD. Serta dilakukan standar pemeriksaan selama satu jam. Pada pukul 15.15 Wita, korban dinyatakan meninggal dunia. "Semenjak Kamis (3/12/2020) korban gelisah dan meminta ingin pulang. Istri dan anak korban juga sedang menjalani isolasi mandiri," tambah Kapolsek Balikpapan Selatan. Sementara itu, kakak kandung korban sudah menerima kematian korban, namun tidak berani membuat surat pernyataan karena masih ada istri korban. Dari pengamatan wartawan Disway-Nomor Satu Kaltim, bangunan RS Siloam terdiri dari enam lantai. Sementara untuk ruang perawatan berada di lantai tiga hingga enam. Dari luar, tidak ada balkon di tiap kamar. Sehingga kamar langsung menghadap ke luar. Media ini pun berusaha menghubungi pihak RS Siloam sejak Sabtu (5/12/2020) dan Minggu (6/12/2020). Namun tidak ada yang mau dikonfirmasi terkait kejadian ini. Sebelumnya pada Jumat (4/12/2020) malam saat kejadian, Direktur RS Siloam, Daniel Poluan menyatakan menyerahkan penuh kasus ini ke kepolisian. Menanggapi hal ini, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi meresponsnya. Ia menyebut, kejadian tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian. Belum dapat dipastikan apakah korban memang loncat dari ketinggian atau hanya terjatuh. Namun, dirinya telah menerima laporan, korban memang mengalami perubahan mental beberapa hari sebelum kejadian. "Saya terima laporan memang beberapa hari itu sepertinya dia (korban) ada gangguan perubahan (mental)," ujarnya. Dari keterangan pihak rumah sakit yang didapat Rizal, sikap korban menjadi agak labil. Bahkan kabarnya, korban juga pernah berkelahi dengan pasien COVID-19 yang ada di sebelahnya. "Sehingga oleh pihak rumah sakit memisahkan korban dengan pasien COVID-19 lainnya. Dia sendiri," jelasnya. Diketahui, korban menjalani isolasi di RS Siloam Balikpapan sejak 16 November. Rencananya, akan pulang pada Jumat (4/12/2020), saat hari kejadian tersebut. "Kita mengingatkan ke rumah sakit agar lebih peka. Kalau ada pasien yang cenderung misalnya agak depresi, stres, perlu penanganan khusus. Ini pengalamanan. Dari kejadian ini perlu perhatian khusus. Pengamatan dan CCTV-nya harus bagus. Supaya tidak terulang lagi," tambahnya. (Bom/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: