BI Balikpapan Bidik 4 Sektor Business Matching di Fesyar KTI 2019

BI Balikpapan Bidik 4 Sektor Business Matching di Fesyar KTI 2019

Kepala Kantor Perwakilan BI Balikpapan, Bimo Epyanto. (Fey/Diswaykaltim.com) Balikpapan, Disway Kaltim.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan bidik empat sektor business matching pada Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Kawasan Timur Indonesia 2019.

Tuan rumah pada Fesyar KTI 2019 sendiri adalah Banjarmasih yang diselenggarakan pada 12-14 September 2019. Empat sektor business matching yang akan dibidik itu adalah pangan, industri pengolahan, kontruksi, ibadah haji dan wisata religi.

Pasalnya, business matching pada Fesyar tahun 2018 lalu di Balikpapan berhasil mencapai kesepakatan senilai Rp 1,7 triliun. “Pada business matching KTI 2019 nanti belum bisa dipastikan angkanya karena masih bergerak. Sedangkan pelaku usahanya yang akan dibawa ke Banjarmasin adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Darussyafa’ah dan Ponpes Al Muttaqien,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bimo Epyanto, dalam Media Briefing Fesyar KTI 2019, Selasa (10/9/2019). Ia menjelaskan, business matching merupakan ajang mempertemukan pelaku usaha, investor, pembiayaan dan berbagai pihak yang terkait untuk memperoleh kesepakatan bisnis yang sesuai dengan model usaha syariah. “Dalam bisnis matching ini juga pelaku usaha akan melihat peluang usaha dan membuka investor lain untuk melirik potensi yang ada. Sehingga pada KTI Fesyar nanti angka akan bergerak untuk mencapai kesepakatan,” ulasnya di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan. Festival ekonomi syariah bukan suatu konsep yang secara eksklusif yang hanya ditujukan umat Islam. Ekonomi keuangan syariah merupakan konsep yang inklusif yang secara aktif melibatkan lapisan masyarakat dalam menggerakkan roda perekonomian. “Seluruh prinsip dasar ekonomi syariah mengakomodir seluruh kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat tanpa memandang sara (Suku, agama, ras, antargolongan, Red) . Untuk mewujudkan ketahanan ekonomi dari grass root level kami mengembangkan ekonomi syariah,” terang Kepala Kantor Perwakilan Banjarmasin, Herawanto. Menurutnya, penunjukan Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah Fesyar KTI 2019 tidak luput dari akar sejarah Kalsel sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di Tanah Air. Selain itu, potensi Kalimantan Selatan terbilang besar untuk mengembangkan ekonomi syariah sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru. Kalsel memiliki jumlah penduduk muslim 3,5 juta jiwa atau 96,7 persen dari total populasi penduduk. Peserta Fesyar KTI 2019 terdiri dari Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua yang mengikutsertakan 19 perwakilan Bank Indonesia. Khusus Perwakilan Balikpapan akan membawa Ponpes Asy-Syifa ikut dalam lomba nasyid. Wirausaha muda syariah diwakilkan oleh Peyek Kampoeng Timur. Dan mempromosikan batik Tunjung Langit maupun batik An-Niera pada KTI 2019.(k/fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: