Operasi Biden

Operasi Biden

Biden bersedih luar biasa. Sejak itu ia jadi ayah sekaligus ibu. Bagi dua anaknya yang masih kecil-kecil.

Periode itulah yang sangat terkenal dalam sejarah hidup Biden. Bagaimana ia memutuskan untuk tiap malam harus pulang ke Delaware. Padahal tiap pagi ia harus ke Washington DC lagi untuk tugasnya sebagai ketua komisi Hukum di Senat Amerika Serikat.

Ia pun berlangganan kereta api Wilmington (Delaware)–Washington DC. Pulang pergi. Dua jam berangkat, dua jam pulang. Agar malam hari tetap bisa menemani dua anaknya tidur.

Lima tahun kemudian ia mendapatkan orang yang mau merawat dua anaknya itu. Namanya Jill. Yakni wanita muda yang belum lama bercerai. Jill kawin terlalu muda: ketika masih di SMA. Jill tidak mengira berumah tangga itu begitu sulitnya. Suaminyi  melirik wanita lain. Mereka bercerai.

Sekarang mantan suami Jill itu membuka bar di daerah Virginia. Sejak lama sekali. Masih eksis sampai sekarang.
Anak-anak Biden pun merasa cocok dengan Jill.

Lantas Biden pun melamar Jill menjadi istrinya. Ditolak. Dilamar lagi. Ditolak lagi. Lamaran ketiga pun ditolak. Juga lamaran keempat.

Jill masih trauma dengan perceraiannyi. Lebih lagi Jill tidak suka politik.
Akhirnya Biden memutuskan untuk melamar yang kelima kalinya: kalau kali ini juga ditolak tidak akan melamarnyi lagi.

Jill berpikir keras atas kenekatan Biden. Yang paling memberatkan Jill adalah: Biden itu orang politik. Jill tidak suka politik. Apalagi hati Jill sangat terluka dengan perkawinan pertamanyi.

Tapi akhirnya hati Jill pun menjadi cair. Jill menerima lamaran Biden yang kelima itu.
Syaratnya: Jill tetap boleh menjadi dirinyi sendiri. Biden setuju.

Hati Jill adalah di bidang pendidikan. Dia guru SMA. Untuk mata pelajaran bahasa Inggris dan membaca. Dia merasa di situlah passion-nyi.

Maka ketika Biden terus menjadi Senator, Jill terus mengajar. Bahkan Jill ingin meraih gelar doktor. Berhasil. Lalu ingin jadi profesor. Berhasil.

Ketika Biden menjadi Wakil Presiden Amerika, Jill tetap menjadi dosen. Baru kali itu terjadi: istri wakil presiden Amerika punya pekerjaan tetap.

Saat mengajar pun Jill tidak mau memperkenalkan diri siapa dia sesungguhnya. Di kampus namanyi hanya dikenal sebagai Dr B.

Kabarnya Jill ngotot akan tetap mengajar selama jadi First Lady nanti. Kalau itu terjadi sekali lagi terjadi sejarah baru: First Lady punya pekerjaan tetap.

Coba lihatlah sekali lagi baju Jill saat mendampingi suami setelah pidato kemenangan tiga hari lalu. Baju itu jauh dari baju seorang first lady. Apalagi kalau dibandingkan dengan Melania Trump.
Baju yang dikenakan Jill malam itu sangat baju seorang dosen.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: