Cerita Pengetap BBM yang Sulit Terjamah Aparat

Cerita Pengetap BBM yang Sulit Terjamah Aparat

Di balik maraknya penjual bahan bakar minyak (BBM) eceran, ada usaha para pengetap yang selalu bolak-balik stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

HERCULES –bukan nama sebenarnya- sedang mengantre BBM jenis Premium, di salah satu SPBU di Balikpapan. Penampilannya sama seperti pembeli kebanyakan. Maju perlahan-lahan, mengikuti antrean pada umumnya. Namun siapa sangka, dia merupakan salah satu pengetap BBM yang kian marak di Kota Minyak. Dengan motor Thunder-nya, Hercules biasa bolak-balik ke SPBU 7-8 kali. Kapasitas tangki motornya yang besar, bisa menampung sekira 20 liter Premium. Jika hingga 8 kali Hercules mengisi BBM, sekira 160 liter ia bawa pulang dari SPBU. Baca juga: ‘Uang Keamanan’ Amankan Pengetap | Setor Rp 750 Ribu per Bulan, Diduga Libatkan Oknum Polisi "Itu untuk satu pengetap saja, sementara dalam sehari, pengetap yang ke SPBU jumlahnya bisa puluhan. Makanya BBM jenis Premium yang paling laris," jelasnya. Hercules mengaku, menjadi pengetap bukan untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, yang juga menjual kembali BBM Premium per botol. Tapi kadang juga membantu mengisi pom mini milik orang lain, dengan mendapat upah dari pemilik pom mini tersebut. "Biasanya satu tangki Thunder isinya 20 liter, itu ada keuntungan Rp 10 ribu," ujarnya. "Kalau satu liter BBM Premium di SPBU harganya Rp 6.450, dikalikan 20 liter jadi Rp 129 ribu. Karena saya dapat untung Rp 10 ribu satu tangki, maka pemilik pom mini bayar ke saya sekitar Rp 139 ribu," tambah Heru. Meski sudah sering mengetap BBM, Hercules mengaku tidak ada kekhawatiran jika dirazia aparat. Sebab, para pengetap ini memiliki perkumpulan, yang setiap anggotanya membayar iuran sekitar Rp 750 ribu per bulan ke “ketua” untuk uang keamanan. Jika sewaktu-waktu anggotanya terkena razia petugas. "Ada uang iurannya mas, jadi kalau ada anggota ketangkap, biasanya ‘ketua’ yang akan mengurus ke petugas," jelasnya. Perkumpulan pengetap ini memiliki anggota puluhan orang, dan tersebar di enam kecamatan di Balikpapan. Namun lebih banyak berkumpul di kawasan Balikpapan Kota. Diberitakan sebelumnya, Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi menegaskan, pihaknya akan menindak tegas apabila ada oknum anggotanya yang terlibat dalam hal itu, semisal pengamanan dan sebagainya. "Kalau ada dan terbukti, pasti saya akan tindak," ujarnya. Turmudi juga mengatakan, pihaknya selama ini terus melakukan upaya penindakan dan pencegahan terhadap aksi pengetap. Bahkan beberapa kali pihaknya sudah melakukan pengungkapan terhadap pelaku pengetapan. Pihaknya juga terus melakukan pemantauan di lapangan. Bila ditemukan, kata Turmudi, tentu saja akan ditertibkannya. "Ya, nanti kita cek lagi dan akan kami tertibkan kalau ada. Kalau data penindakannya itu ada di Reskrim," jelasnya. Kapolresta Balikpapan juga mengimbau kepada masyarakat, apabila mendapati informasi terkait pengetapan, segera melapor ke petugas. Pihaknya akan langsung melakukan penertiban di lapangan. "Sampaikan saja jika mengetahui, nanti anggota akan langsung cek ke lapangan. Bila terbukti langsung ditertibkan," tegasnya. (Bom/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: