Pemkab Mahulu Berupaya Maksimalkan Jaringan Seluler di 50 Kampung

Pemkab Mahulu Berupaya Maksimalkan Jaringan Seluler di 50 Kampung

Mahulu, nomorsatukaltim.com – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) di bawah pimpinan Bupati Bonifasius Belawan Geh SH, telah berupa ekstra keras selama beberapa tahun terakhir, memajukan pembangunan di bidang telekomunikasi. Hingga akhirnya dapat tersambung saluran transmisi serat (kabel) optik ke Ibukota Mahulu, Ujoh Bilang.

“Kabel optik dapat disebut ‘jalan tol internet’, dan memang sangat diperlukan oleh seluruh masyarakat dan Pemkab Mahulu,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Mahulu, Nasution Hibau Djaang SE kepada nomorsatukaltim di ruang kerjanya, Senin (28/9/2020). Namun, meskipun sudah tersambung "jalan tol internet" dan jaringan telekomunikasi itu, diakuinya masih ada kelemahannya. Hibau Djaang mengungkapkan, sejak tersambung ke Mahulu, dalam beberapa bulan terakhir sering terkendala gangguan jaringan. “Sambungan saluran transmisi kabel optik telah tersambung sejak awal tahun tadi dari Kubar ke Ibukota Mahulu, Ujoh Bilang. Tetapi sering terjadi gangguan atau kabel optik telekomunikasi putus,” ungkap Kadiskominfo itu. Dia menyebut, putusnya kabel optik membuat seluruh jaringan telekomunikasi di lima kecamatan se-Mahulu juga terhambat. Padahal kondisi saat ini, jaringan telekomunikasi sangat diperlukan di Mahulu. “Utama, masa pandemi COVID-19 ini, anak sekolah belajar secara online, Dinas Perizinan, Pilkada, termasuk pekerjaan kantor yang menggunakan sistem daring/internet, membuat semua terhambat,” terang Hibau. Hibau Djaang mengatakan, Diskominfo Mahulu berharap agar pihak pemilik sarana prasarana kabel optik cepat tanggap. “Karena apabila dibiarkan, maka semua pekerjaan yang berkaitan dengan jaringan telekomunikasi juga akan terhambat,” tukasnya. Menurutnya, sering terjadi gangguan sinyal telekomunikasi karena putusnya kabel optik telekomunikasi di Mahulu. Diskominfo Mahulu tak bisa berbuat banyak. “Bahkan selama ini Diskominfo Mahulu sudah cukup membantu jika terjadi trouble, teknisi khusus Diskominfo diturunkan ke lapangan,” ucapnya. “Misalnya saja pada Senin (28/9/2020), kembali terjadi kerusakan jaringan telekomunikasi di Ujoh Bilang. Hal itu kadang menyebabkan kelancaran tugas seluruh kegiatan masyarakat dan pemerintah akan terhambat,” tegas Nasution Hibau Djaang.

DUA KECAMATAN JARINGAN TAK NORMAL

Kecamatan Long Bagun melingkupi wilayah ibukota Mahulu. Hingga saat ini, kondisi jaringan telekomunikasi di sana masih sering bermasalah Masih ada sejumlah kampung dalam Kecamatan Long Bagun yang sinyalnya sering tak normal. Sehingga, Diskominfo Mahulu merencanakan dalam tahun ini memasang 12 tower menara telekomunikasi. Salah satunya akan didirikan di Ujoh Bilang. “Mungkin tower yang di Mamahak Besar akan diberdayakan untuk mem-back up jaringan sinyal ke kawasan Tikah atas, dan membantu pancaran ke Kampung Long Bagun dan sekitarnya. Dari 12 rencana tower itu, ada beberapa proyek tower itu sudah dilelang, ada pemenang tendernya, tinggal pelaksanaannya saja,” tutur Hibau. Untuk membuka isolasi telekomunikasi bagi masyarakat 5 kecamatan se-Mahulu, Selama ini Pemkab Mahulu mendukung menghilangkan blank spot telekomukasi. Yakni dengan cara mengajukan ke provinsi dan pusat, agar diberi bantuan untuk membangun menara telekomunikasi. “Pemkab Mahulu menyiapkan lahan untuk mendirikan menara tower, juga membantu operasional menara (power), dan menyiapkan tenaga operator telekomunikasi,” beber Hibau. Nasution Hibau Djaang mengungkapkan, Diskominfo Mahulu berharap kepada provinsi dan pusat, agar komitmen untuk membangun akses internet di seluruh Indonesia. “Termasuk Wilayah Mahulu sebagai beranda depan NKRI. Bahkan jangan hanya sekadar membangun menara tower. Namun harus melihat kondisi geografis wilayah Mahulu,” sebutnya. Hibau menyebut hal itu, agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat dan daerah. “Sebagaimana Nawacita Presiden Jokowi membangun hingga ke daerah perbatasan,” tegasnya. Dia juga menambahkan, untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar menggunakan internet di sekolah, selama ini Bhakti Telkom sudah membantu memasang satelit V-Sat di sekolah se-Mahulu. “Mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), bahkan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menjadi tanggung jawab provinsi, tetap dipasangkan satelit telekomunikasi V-Sat. Hanya saja, kendala satelit itu tergantung dengan alam dan cuaca. Kalau cuaca buruk, maka sulit untuk mengakses internet,” paparnya. Pemkab Mahulu melalui Diskominfo akan berupaya terus menguatkan jaringan telekomunikasi pada 5 kecamatan se-Mahulu. Hal itu berbanding lurus dengan teknologi yang menuntut sistem berbasis elektrik. “Dengan menambah pembangunan menara tower (menara komunikasi), dengan dukungan sistem komunikasi 4G,” pungkas Hibau Djaang. Sebelumnya, Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh SH mengatakan, Pemkab Mahulu terus berupaya menghadirkan jaringan komunikasi seluler di 50 kampung se-Mahulu. Agar dapat dirasakan masyarakat secara merata. “Sejak 2019 lalu akses telekomunikasi seluler dan internet meski belum 100 persen menjangkau 50 kampung, tetapi hampir merata masyarakat Mahulu hingga perbatasan dengan Malaysia, sudah bisa berkomunikasi melalui seluler,” ungkapnya. Bupati juga menyebut, Pemkab Mahulu terus mengupayakan membuka isolasi telekomunikasi jaringan seluler di Mahulu. Yakni dengan menyediakan layanan jaringan seluler di sejumlah kampung di beberapa kecamatan yang masih blank spot jaringan. “Yaitu internet kampung melalui satelit khusus. Sehingga memudahkan kerja aparatur kampung,” tandasnya. Tak kalah penting, Pemkab Mahulu telah berupaya meningkatkan pelayanan bidang pendidikan, kesehatan maupun bidang lainnya berbasis layanan internet. “Internet berbasis satelit pada puskesmas, Pustu (Puskesmas Pembantu), maupun di sekolah,” pungkas Bupati Bonifasius.(adv/imy/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: