Pendiri Microsoft yang Sangat Dermawan

Pendiri Microsoft yang Sangat Dermawan

Pada 2015, Gates pernah berpidato di TED dengan mengangkat judul “Wabah berikutnya? Kami belum siap”. Kala itu, Gates mencontohkan wabah ebola yang menewaskan ribuan orang di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Dia kemudian menyoroti faktor-faktor pencegahan penyebaran penyakit di seluruh dunia dan memperingatkan potensi pandemi di seluruh dunia yang jauh lebih menular.

“Kegagalan untuk mencegah bisa memungkinkan epidemi berikutnya secara dramatis lebih dahsyat daripada ebola. Anda dapat memiliki virus di mana orang merasa cukup baik. Padahal mereka menular ketika naik pesawat atau mereka pergi ke pasar,” ujar Gates, seperti dikutip Business Insider

Apa yang disampaikan Gates sesuai dengan virus corona baru yang gejalanya tidak selalu bermanifestasi hingga 14 hari dan berpotensi lebih lama.

Mengutip pembicaraan itu dan sumbangan Yayasan Gates senilai US$ 250 juta untuk memerangi penyakit COVID-19, beberapa ahli teori konspirasi sayap kanan mengklaim Gates adalah dalang yang menciptakan virus corona baru.

Dalam investigasi New York Times, teori konspirasi yang menghubungkan Gates dengan virus corona baru dimulai pada akhir Januari 2020. Dalam laporan itu, Gates disebut telah memiliki pengetahuan tentang pandemi virus corona.

Beberapa hari kemudian, situs web Infowars, situs yang dijalankan oleh Alex Jones, seorang ahli teori konspirasi yang mengklaim penembakan Sandy Hook adalah sebuah kebohongan, menerbitkan sebuah artikel yang secara tidak benar menyatakan Gates Foundation turut menyelenggarakan latihan pandemi pada akhir 2019 dan menyimulasikan secara global wabah virus corona.

Karya Infowars berusaha untuk menghubungkan investasi berkelanjutan Gates Foundation. Dalam memerangi pandemi global. Dengan pengetahuan sebelumnya tentang pandemi virus corona.

Menurut tindak lanjut FactCheck.org, fakta di balik artikel Infowars yang sebenarnya adalah Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins menggelar latihan yang berfokus pada keadaan darurat kesiapsiagaan jika terjadi ‘pandemi yang sangat parah’. Acara itu diikuti oleh yayasan Gates.

Acara itu, kata FactCheck.org, tidak terkait dengan SARS-CoV-2 dan itu tidak membuat prediksi kehidupan nyata tentang angka kematian. Perbedaan itu, bagaimanapun, diabaikan oleh teori konspirasi.

Melansir CNN, Gates merasa aneh dengan konspirasi yang diarahkan kepadanya. Bahkan dia mengaku heran jika ada sejumlah orang yang percaya dengan tudingan tersebut. 

“Saya tidak tahu bahwa sejumlah orang berarti percaya akan hal itu. Anda tahu ada orang yang ingin melihat itu melalui lensa politis. Bukan lensa ilmiah,” ujar Gates.

Di sisi lain, Gates mengatakan, tujuan di balik tindakannya selama ini adalah untuk memperingatkan tentang kerentanan yang terjadi akibat pandemi. Selama ini, Gates berharap bisa melakukan hal tersebut.

***

Gates ikut berpartisipasi memerangi virus corona. Caranya, ia memberikan komitmen sumbangan hingga US$ 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun untuk mengatasi wabah ini.

Sumbangan ini diberikan melalui Bill & Malinda Gates Foundation. Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan upaya deteksi virus corona, isolasi dan perawatan, melindungi masyarakat yang berisiko dan mengembangkan vaksin serta perawatan dan diagnostik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: