Digerus COVID-19, APBD-P Kukar 2020 Jadi Rp 4,3 T

Digerus COVID-19, APBD-P Kukar 2020 Jadi Rp 4,3 T

Kukar, nomorsatukaltim.com - Dampak pandemi COVID-19 cukup terasa. Tidak hanya menggerus kesehatan saja, namun juga menggerus APBD Kutai Kartanegara (Kukar). APBD Kukar 2020 yang semula disahkan Rp 5,6 triliun, harus terkoreksi menjadi sekitar Rp 4,3 triliun saja.

Pengesahan ini dilakukan dalam sidang Rapat Paripurna DPRD Kukar yang dilaksanakan Senin (21/9/2020) sore. Terjadi banyak pergeseran. Salah satunya pergeseran beberapa kegiatan kepada penanggulangan COVID-19 di Kukar. Meskipun terjadi penyusutan anggaran yang lumayan besar, yakni sekitar Rp 1,3 triliun. Namun terkait penganggaran penanganan COVID-19 tetap ada. Bahkan jumlahnya naik dari anggaran awal yang diajukan di APBD-P. Yakni semula Rp 50 miliar menjadi Rp 75 miliar. "Dari yang anggaran induk (Rp 129,9 M), ada tambahan Rp 75 M, berkenaan dengan penanganan COVID-19," ujar Wakil Bupati Kukar Chairil Anwar pada Nomor Satu Kaltim, Senin (21/9/2020). Penggunaan anggaran meliputi, penanganan terkait dampak ekonomi. Juga dampak sosial di tengah-tengah masyarakat Kukar. Hasil ini, ujar Chairil, akan langsung dibawa Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kukar. Dalam hal ini Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kukar dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar. Untuk segera dilakukan evaluasi oleh TAPD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Berdasarkan aturan dan penyampaian Ketua DPRD Kukar. Chairil menyebut akan diberi tenggat waktu hingga 3 hari kepada TAPD Kaltim. Apabila tidak ada jawaban, maka dianggap menyetujui apa yang sudah diputuskan dalam rapat paripurna. "Tiga hari setelah diterima TAPD Provinsi," pungkas Chairil. Di sisi lain, Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid mengatakan. Adanya penurunan pendapatan yang terjadi di Kukar, sehingga sedikit banyak memengaruhi. Ditambah kondisi ekonomi Kukar yang sedikit terseok-seok, dan banyak sektor yang menjadi andalan Kukar, tidak bisa berjalan dengan maksimal karena pandemi COVID-19. Oleh karenanya, banyak perubahan kegiatan yang digeser. Utama pergeseran ke kegiatan penanganan COVID-19. "Harapan kita ya mungkin pergeseran ini meminimalisasi daripada wabah COVID-19 di Kukar," ujar Rasid. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: