Alat Damkar Banyak yang Rusak

Alat Damkar Banyak yang Rusak

Penanganan kebakaran yang terjadi di Berau, kurang maksimal karena sebagian alat mengalami kerusakan.(Fery/DiswayBerau) Tanjung Redeb, Diswaykaltim.com – Beberapa peralatan pemadam kebakaran (Damkar) mengalami kerusakan, hal itu membuat kinerja personel Damkar tak maksimal. Komandan Regu (Danru) I Damkar Berau, Husaini mengungkapkan, banyak alat kerja yang sudah tidak layak untuk digunakan maupun dioperasikan. “Saat ini masih banyak kekurangan alat kerja pada satuan damkar,” ungkapnya kepada DiswayBerau. Kondisi itu dikeluhkan, karena membuat kinerja petugas di lapangan menjadi tidak maksimal. Bahkan tak jarang akibat peralatan yang tidak mendukung, keselamatan personel petugas pemadam saat memadamkan kebakaran ikut terancam. "Alat-alat itu fungsinya sangat vital ketika terjadi kebakaran,” jelasnya. Husaini mengatakan, peralatan yang rusak kebanyakan adalah alat-alat seperti selang, pompa penyedot air, white conection untuk selang, jaket pemadam, nozzle, sepatu tahan api, alat pemotong, dan juga breathing aparatus. “Seperti saat ini kondisi selang dan pompa air banyak yang tidak bisa digunakan,"katanya. Alat-alat itu merupakan pengadaan sejak Damkar masih bergabung dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan hingga kini belum diganti. Akibat terus menerus dipergunakan maka lama kelamaan banyak yang rusak dan tidak berfungsi.. “Sekarang ada alat yang diberikan oleh BPBD, hanya saja belum maksimal dan jumlahnya sangat sedikit, apalagi untuk fire jacket hanya nozzle man saja yang menggunakan padahal sesuai dengan prosedur fire jacket itu adalah salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang harus digunakan oleh seluruh petugas untuk memadamkan api,” terangnya. Diakuinya, alat pemadam kebanyakan harganya mahal karena memiliki spesifikasi khusus. Seperti harga breathing aparatus untuk barunya sekitar Rp 45 juta, kemudian selang air Rp 10-12 juta, sepatu bot tahan api Rp 2,5 juta. "Kami sudah sering mengajukan untuk perbaikan atau pengadaan baru ke pimpinan tapi sampai saat ini belum juga terealisasi," keluhnya. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Widjil Rahadi mengatakan, bahwa permohonan dari tim Damkar sudah masuk dan sudah berada pada bagian sekertariat. “Kami sudah menerima permohonan dari damkar terkait hal tersebut, hanya saja sekarang berkas itu ditangani oleh sekretariat untuk mencanangkan pada pengadaan di waktu yang akan datang,”tandasnya. (*/fst/app)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: