Rusak Lagi, Jalan Poros KM 10,5 Poros Balikapapan-Samarinda Macet hingga 2 Kilometer

Rusak Lagi, Jalan Poros KM 10,5 Poros Balikapapan-Samarinda Macet hingga 2 Kilometer

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Kemacetan parah kembali terjadi di kawasan Jalan Soekarno Hatta KM 10,5 poros Balikpapan-Samarinda, Sabtu (12/9/2020) sekitar pukul 08.00 Wita.

Jalan ini sebelumnya rusak dan telah diperbaiki oleh kontraktor. Namun sejak Jumat (11/9/2020) kemarin, jalan ini mulai rusak kembali dan Sabtu pagi ini kondisi jalan tersebut semakin parah. Belum lagi saat ini Balikpapan sering diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

"Macet sejak kilo 9 mas, saya mau ke kilo 20," ujar pengendara, Yadi.

Dari pantauan media ini di lokasi, nampak jalan utama poros Balikpapan-Samarinda ini sudah sangat tidak layak dilalui oleh kendaraan roda 2, roda 4 hingga lebih. Bahkan tak jarang beberapa kendaraan yang terjebak di tengah jalan akibat lumpur yang terlalu dalam.

Bahkan dengan kondisi seperti ini, hanya ada dua orang petugas yang berjaga dari Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan.

Sejumlah kendaraan mengalami macet akibat jalan rusak. (istimewa)

"Dari tadi sudah ada banyak mobil yang enggak bisa lewat, itu mobil-mobil kecil yang nyangkut," ujar Mansyur warga sekitar.

Lanjut Mansyur, kondisi jalan saat ini memang sudah tidak terlihat lagi adanya batu-batu latrit yang sebelumnya mengerasi jalan tersebut. Dan saat ini hanya lumpur saja yang terdapat di atas jalan yang kondisinya sudah nyaris setahun lebih rusak ini.

"Hujan deres beberapa hari ini jadi batu latritnya mungkin larut ke bawah. Sekarang ini cuma lumpur aja itu, makanya jalannya licin dan mudah turun," tambahnya.

Sementara itu, sejumlah pengendara yang telah memadati jalan banyak yang memilih jalur alternatif, yakni melalui Jalan Batu Ratna tembus ke KM 13.

"Sudah banyak orang yang lewat jalan alternatif yang minggu lalu dibuka," ujar relawan Kota Balikpapan, Erwan.

Untuk mengantisipasi adanya kendaraan yang terjebak di jalan tersebut, terdapat sebuah ekskavator yang disiagakan untuk menarik kendaraan yang tidak bisa melaluinya.

"Ada ekskavator itu, mungkin dari kontraktor yang bantu. Sudah ada belasan kendaraan ditarik, roda 4," tambah Erwan. (Bom/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: