Beradaptasi dengan Platform Digital

Beradaptasi dengan Platform Digital

Ketua Forum Masyarakat Untuk Transparan (Format) Balikpapan, Heri Sunaryo. (Int)

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Berbagai pukulan berat dirasakan UMKM. Dari penurunan penjualan hingga kesulitan membayar cicilan modal usaha. Itulah bagian dari dampak pandemi COVID-19.

Atas dasar itu, pemerintah maupun BUMN menggelar pelatihan pemasaran yang dikemas dengan memanfaatkan teknologi digital. Tujuannya, meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mendorong peningkatan penjualan.

Ketua Forum Masyarakat Untuk Transparan (Format) Balikpapan, Heri Sunaryo menilai, pelatihan-pelatihan yang digelar dengan menggunakan platform digital tersebut dalam rangka mendorong UMKM di Balikpapan. Untuk memanfaatkan digital. Dalam mempromosikan produknya. “Bukan hanya promosi. Tapi juga berjualan melalui digital,” kata Heri, Kamis (10/9).

Untuk itu, UMKM harus beradaptasi dengan teknologi. Tak bisa dimungkiri, keterbatasan ruang gerak saat pandemi meningkatkan penjualan dengan cara tersebut.

Dia mencontohkan para pengrajin batik di Pulau Jawa. Kini mereka mulai bergeser menjual produknya dengan memanfaatkan tekhnologi digital. Sehingga kini mereka bisa berjualan melalui platform daring.

Mereka menjualan pakaian: daster dan celana pendek. Dengan memanfaatkan media sosial. Hasil penjualannya lumayan. Karena bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Begitu pun usaha kafe dan restoran. Sudah saatnya membuat produk makanan dan minuman kemasan. Apalagi kini Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menerapkan jam malam.

“Karena penjualan melalui online sekarang luar biasa dan terus meningkat,” ujarnya. Sehingga pelaku UMKM di Balikpapan juga harus bisa memanfaatkan peluang tersebut. Membuat makanan dan minuman olahan dari rumah. Dengan terlebih dahulu membaca peluang usaha saat ini.

Selain itu, jenis usaha seperti bunga hias dan ikan hias juga memiliki tren peningkatan yang bagus. Dengan memanfaatkan media sosial. Padahal, mereka yang menggelutinya rata-rata hanya hobi. Tetapi justru membawa keuntungan.

“Mungkin karena masyarakat sekarang lebih banyak di rumah. Jadi, masyarakat jarang pelesiran. Lebih banyak waktu,” ujarnya.

Hery berharap Pemkot Balikpapan menggelar pelatihan bagi pelaku UMKM. Khususnya cara memanfaatkan tekhnologi digital. Untuk mengembangkan bisnis.

Dengan begitu, masyarakat bisa memaksimalkan platform digital. “Meski hanya dari rumah, tetap kreatif. Dengan menjual produk yang unik. Bisa menarik konsumen,” imbuhnya. (fey/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: