KPK Lanjutkan Periksa Sebelas Saksi Terkait OTT Bupati Kutim di Samarinda
"Pertanyaannya soal dana gitu. Pengadaan mobil. Pertanyaan ke ibu Firga (Encek UR Firgasih). Jadi tadi diliatkan bukti transfer. Ada uang miss (selisih) ratusan berapa gitu dari rekening koran kantor, berbeda sama si itu (Encek UR Firgasih)," bebernya.
Saat dikonfirmasi kepada penyidik KPK terkait selisih aliran dana dari Encek UR Firgasih dengan rekening koran kantor perusahan dealer mobil Balikpapan, tim penyidik KPK enggan berkomentar. Sebab perihal tersebut menjurus ke arah teknis yang belum bisa dipaparkan ke ranah publik. Selain tentang selisih aliran dana, Gita juga mengatakan kalau tim penyidik mencari sumber aliran uang yang digunakan Encek UR Firgasih untuk membeli mobil senilai Rp138 juta.
"Mobilnya dari dealer tempat saya. Beli satu unit. Rencana ini langsung balik (ke Balikpapan). Nanti ada diagendakan (KPK), saya dititipkan mobil sitaannya nanti," terangnya.
Tak hanya saksi dari tersangka Aditya Maharani dan Encek UR Firgasih, awak media pada sore harinya juga berjumpa dengan Rudy Ramadhan selaku PPK Cipta Karya Dinas PU Kutim yang berkaitkan dengan tersangka Aswandini, Kepala Dinas PU Kutim. "Saya cuman diberi tiga pertanyaan aja lanjutan yang dulu. Soal keterkaitan dengan pak Aswan (Aswandini)," ucap Rudy.
Lanjut Rudy, kedatangannya kali ini di Kota Tepian merupakan yang ketiga kalinya untuk memberikan konfirmasi lanjutan kepada tim penyidik KPK, tanpa menyerahkan pemberkasan apapun. "Konfirmasinya hari ini lebih ke soal intern pak Aswan ke saya. Karena saya kan anak buahnya," lugasnya.
Usai menjalani pemeriksaan lanjutan, semua saksi langsung bertolak ke kediaman di daerah masing-masing di penjuru Kaltim. "Hari ini langsung ke Sangatta (Kutim) karena banyak kerjaan," pungkasnya. (aaa/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: