Diskes Bentuk Pentas Akbar, Komitmen Pertahankan Status Kota Sehat

Diskes Bentuk Pentas Akbar, Komitmen Pertahankan Status Kota Sehat

Andi Sri Juliarty. (Istimewa)

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan membentuk tim khusus. Untuk mempertahankan status Kota Sehat. Padahal saat ini sedang pandemi. Disitu tantangannya.

"Ini menjadi proyek perubahan dari kami. Bagaimana mempertahankan indikator kota sehat dengan serangan pandemi," ujar Kepala Diskes Balikpapan, Andi Sri Juliarty saat ditemui, Rabu (9/9). Dia mengakui, bukan hanya tenaga kesehatan saja dilibatkan. Tapi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lintas sektor sedang fokus menangani COVID-19. "Jadi kami buat satu tim, namanya Pentas Akbar," katanya.

Pentas Akbar merupakan akronim. Yaitu Pengembangan Kota Sehat di Era Adaptasi Kebiasaan Baru. Tim inilah yang nantinya bergerak untuk memastikan indikator kota sehat tetap bisa diraih. "Jangan sampai lepas (status) Kota Sehat," tegasnya. Tim tersebut kemudian dibagi menjadi beberapa grup kecil. Ada yang tetap mengawal Demam Berdarah Dengue (DBD). Tim pengawal TBC dan tim yang mengawal angka kematian ibu dan bayi. Serta tim khusus yang mengawal penambahan kasus HIV. "Karena itu yang masuk indikator kota sehat," katanya.

Menurutnya, tim yang tergabung dalam Pesta Akbar harus bekerja ekstra. Sebab sangat sulit bergerak di tengah masa pandemi. "Di lapangan sangat terasa itu yang butuh pelacakan seperti TBC harus dari rumah ke rumah. HIV juga begitu. Karena harus ke tempat-tempat di mana berkumpulnya orang-orang yang rentan," urainya.

Dalam kondisi pandemi, lanjutnya, ibu hamil jadi merasa cemas dan takut terpapar COVID-19, sehingga banyak yang menunda datang ke fasilitas kesehatan untuk sekedar memeriksa kondisinya dan si jabang bayi dalam kandungan. "Seharusnya (ibu hamil) periksa kesehatan 4 kali," katanya.

Selain itu pihaknya sedang melakukan pertemuan dengan organisasi profesi dokter kandungan dan dokter anak se-Balikpapan dalam waktu dekat. "Jadwalnya sedang kami susun, bagaimana kita menekan kematian ibu dan anak," imbuhnya. (ryn/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: