Polisi Tunggu Hasil Tes Psikologi Penikam Petugas Satpol PP

Polisi Tunggu Hasil Tes Psikologi Penikam Petugas Satpol PP

Korban saat dirawat setelah menerima 8 tusukan dari pelaku. (Istimewa)

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Kasus penikaman yang menimpa petugas Satpol PP, Selasa (18/8) lalu masih didalami polisi. Termasuk dugaan pelaku mengalami gangguan jiwa. Polisi kini menunggu hasil tes psikologi pelaku.

Polsek Balikpapan Timur yang menanangani kasus ini. Masih melakukan pemeriksaan kepada pelaku dan sejumlah saksi. Di mana laporan awal dikatakan pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan. Sehingga sering mengamuk dan meresahkan warga.
"Katanya alami gangguan kejiwaan, tapi kami masih mau periksa lagi. Kami lagi kumpulkan keterangan saksi, korban maupun pelaku," ujar Kapolsek Balikpapan Timur Kompol FX Hartanta, Jumat (21/8).

Memang warga sekitar sudah sangat hafal dengan pelaku. Yang disebut sering mengamuk tak jelas dan berteriak-teriak. Bahkan sejatinya petugas Satpol PP sudah sering melakukan pengamanan terhadap pelaku. Sehingga bukan hal baru bagi petugas.
"Memang dia itu sudah berulang kali kami amankan, jadi kami tahu betul dia. Warga juga nggak ada yang berani soalnya kalau dia ngamuk," ujar Kepala Satpol PP, Zulkifli.

Bahkan pelaku sendiri hafal dengan petugas Satpol PP yang sering mengamankan. Sebab saat kejadian, pelaku disebut menantang korban. "Kenapa, kamu mau angkut saya ya? Begitu kata pelaku ini kepada anggota saya. Dia tahu, berarti kan dia ingat kalau sering diangkut (dibawa petugas)," tambah Zulkifli.

Akibatnya, Sukisno yang berusaha untuk mengamankan saat itu diserang oleh pelaku. Keduanya bergulat di parit. Pelaku yang mengantongi obeng panjang pun langsung menikam korban membabi buta. Enam tusukan pun bersarang di tubuh Sukisno. Yakni di dada, tangan, dan paha. "Luka yang parah adalah di paha kanan, dalam (luka tusukan) sampai nggak bisa jalan anggota saya," jelasnya.

Untuk itu, Zulkifli mempertanyakan kondisi psikologi pelaku. Sebab sudah sangat sering pihaknya mengamankan. Namun lantaran kondisi kejiwaan alhasil pelaku kembali bebas. Bahkan sebelumnya pelaku pernah dikirim ke Rumah Sakit Jiwa di Samarinda namun kembali lagi.

"Kalau dibilang gangguan jiwa ya itu perlu ditanyakan. Sebab dia ini kayaknya nggak gila, buktinya bisa ke puskesmas sendiri kok. Masa ada orang gangguan jiwa ke puskesmas sendiri. Dia tahu kalau kita sering angkut dia," tambahnya.

Zulkifli menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti. Ia berharap pelaku bisa ditindak lantaran telah melukai anggotanya hingga tak bisa bekerja.
"Kalau dia gangguan jiwa otomatis kan tidak bisa dijerat dan harus jalani perawatan. Ini kayaknya nggak deh, tapi ya tunggu aja hasil pemeriksaan psikologinya seperti apa," tegasnya.

Sementara itu, Kapolsek Balikpapan Timur, Kompol FX Hartanta mengatakan pihaknya juga masih menunggu hasil tes psikologi yang dilakukan terhadap pelaku. Bilamana hasilnya keluar, maka pihaknya bisa meentukan tindakan apa yang bakal dilakukan. Bisa saja pelaku dijerat penganiayaan bila psikologinya tidak mengalami gangguan kejiwaan. "Iya kami masih menunggu hasil pemeriksaan psikologinya. Kalau sudah keluar baru kita bisa tahu," tutupnya. (bom/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: