Vaksin Corona dari Rusia Diproduksi November 2020
“Ia sudah tua. Ia bersedia mengorbankan nyawanya untuk rakyat Filipina,” kata Roque. Filipina juga siap bekerja sama dalam uji klinis, pasokan, dan produksi vaksin dengan Moskow.
Filipina tercatat sebagai negara dengan kasus virus corona tertinggi di Asia Tenggara. Berdasarkan data statistik Worldometer, hingga Rabu (12/8) Filipina memiliki 143.749 kasus COVID-19 dan 2.404 kematian.
WHO menyatakan belum bisa memberi jaminan bagi Sputnik V. Karena WHO harus melewati tahap prakualifikasi.
Sementara peneliti rekanan senior di Universitas Southampton, Michael Head, meragukan kemanjuran vaksin Sputnik V. Ia menduga vaksin itu hanya diuji ke beberapa orang. Pemerintah Rusia dinilai terlalu terburu-buru dalam menyetujui vaksin itu.
Menurut standar dunia, uji klinis tahap tiga sebuah vaksin harus melibatkan sekitar 10 ribu orang dan memakan waktu berbulan-bulan. Tahap itu juga dinilai menjadi satu-satunya tahapan eksperimen untuk menguji apakah vaksin itu aman dan manjur.
Sebagai perbandingan, uji tahap akhir vaksin di Amerika Serikat mewajibkan vaksin untuk diuji coba kepada 30 ribu relawan.
Putin menyatakan, penggunaan vaksin Sputnik V sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan Rusia. Ia mengklaim salah satu dari dua anaknya menjadi relawan dalam uji klinis vaksin. (cnbc/qn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: