Sakit, Posisi Riri Digantikan Haris

Sakit, Posisi Riri Digantikan Haris

Riri Saswita Diano (kiri) bersama penggantinya H. Haris. (ryan/nomorsatukaltim)

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Sudah resmi. Riri Saswita Diano yang selama ini menjabat ketua komisi II DPRD Balikpapan, diganti oleh H. Haris.

Proses pergantian posisi itu dibahas dalam rapat di ruang Paripurna DPRD Balikpapan, Senin (3/8). "Alhamdulillah, sudah resmi," ujar Riri.

Masker merah berlambang banteng yang dikenakannya, tak bisa menyembunyikan mimik wajahnya yang tirus dan tampak pucat.

Legislator PDI Perjuangan itu memang didiagnosa mengidap penyakit yang cukup serius. Ia tak ingin menyebut penyakitnya secara spesifik. Namun diagnosa dokter menyebut, Riri menderita kanker usus. Sejak awal tahun 2020, Riri sudah jarang terlihat, postur tubuhnya juga berubah jadi lebih ramping.

Riri mengaku kondisi kesehatannya bahkan sempat memburuk. Setiap dua minggu, Ia harus bolak-balik ke rumah sakit untuk berobat. "Hampir dua bulan (memburuk). Jangankan makan, minum saja nggak bisa saya," ungkapnya.

Meski kini kondisinya berangsur-angsur membaik, namun dokternya menyarankan agar Riri lebih banyak berisitirahat dan fokus untuk pemulihan. Ia menyebut sudah berupaya berobat sampai ke negeri jiran. "Sempat dioperasi di Malaysia. Kumat lagi sekalinya," kata dia, sembari tersenyum.

Karena kondisinya itu, Riri mengaku kesulitan menjalankan perannya sebagai wakil rakyat dan memilih digantikan anggotanya sendiri dari komisi II, yakni H. Haris. "Karena ketua komisi itukan tanggungjawabnya besar," katanya.

Ia berkilah jika pergantian posisi itu atas kemauan partainya. Menurutnya keputusan untuk mundur dari posisi ketua komisi II sudah disampaikannya jauh hari kepada fraksinya. Kemudian dilanjutkan dengan rapat paripurna di tingkat DPC.
Riri menyebut proses pengajuan mundur sampai diparipurnakan, memakan waktu hampir satu bulan. "Jadi tidak ada pergantian itu atas kemauan partai. Partai kami betul-betul menghormati kadernya," katanya.

Kini status Riri masih sebagai anggota DPRD Balikpapan, dan tetap berada di komisi II. Melalui pergantian itu Riri berharap penggantinya bisa melanjutkan kinerja Komisi II, yang selama ini membidangi perekonomian dan pariwisata.

Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Balikpapan yang baru, H. Haris mengatakan komisi II akan fokus memperkuat perolehan PAD di tengah pandemi. Salahsatunya dengan memperbanyak tapping box atau alat perekam transaksi di tempat-tempat hiburan, restoran dan kafe. Untuk mendukung transparansi pembayaran pajak.

“Dari ketua ingin kita melanjutkan program perbaikan PAD. Karena pendapatan kita ditentukan pada saat ini," katanya.

Dari hasil RDP dengan dispenda, kata Haris, realisasi PAD sampai bulan Juli masih diposisi sekitar Rp 185 miliar. "Saat kita RDP, ketua DPRD kita minta PAD itu Rp 350 miliar pada tahun ini. Itu dalam kondisi COVID," katanya.

Artinya, kini dispenda baru bisa mencapai setengah dari targetnya. Memurutnya inovasi tipping box bisa membantu meningkatkan PAD. "Kita lihat di Balikpapan ini lagi ramai kafe-kafe. Jadi kita pasangi semuanya, tidak terkecuali," pintanya.

Berkaca dari daerah lainnya seperti di Palembang, kata Haris, upaya tipping box ternyata berhasil meningkatkan PAD. Ia berharap agar penerapan perekaman transaksi di Kota Minyak juga punya pengaruh yang sama. "Sebelumnya di Palembang itu sebulan (pajaknya) Rp 6 juta. Ternyata setelah dipasangi tipping box bisa naik sampai Rp 16 juta sampai Rp 20 juta, yaitu saat kita berkunjung ke Palembang," urainya. (ryn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: