Anggota Dewan Bingung, Swab ke Diskes Positif COVID-19, Swab Mandiri Malah Negatif

Anggota Dewan Bingung, Swab ke Diskes Positif COVID-19, Swab Mandiri Malah Negatif

Anggota DPRD Kaltim menunjukkan hasil swab dari RS Pertamina Balikpapan yang menyebut ia negatif terpapar COVID-19. (istimewa)

Samarinda, nomorsatukaltim.com- Anggota Komisi III DPRD Kaltim Nidya Listiyono tak terima. Hasil swab nya positif. Ia tes swab lagi di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan. Hasilnya justru negatif.

Kronologi swab pria yang kerap disapa Tyo ini dilakukan awalnya 16 Juli lalu. Rapid test massal tersebut diikuti olehnya dan sejumlah anggota dewan lainnya. Ia dinyatakan positif.
Lantaran sebelumnya sempat menghadiri rapat paripurna DPRD Kaltim. Dimana Wakil Gubernur (Wagub) Hadi Mulyadi sempat ikut. Dan Wagub Kaltim tersebut dinyatakan positif 15 Juli lalu. "Hasilnya non reaktif waktu itu," katanya, Selasa (28/7)

Kemudian, ia pun ingin memastikan. Dan mengikuti tes swab massal pada 21 Juli. Hasil tes tersebut keluar 6 hari kemudian tepatnya 26 Juli.

"Nah positif pas keluar itu. Tapi selama 6 hari, itu saya tidak pernah mendapatkan rilis dari hasil saya. Saya ditelpon dari orang yang mengaku dari Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda, dan memang saya ditanyakan kondisi saya bagaimana. Saya akui saya baik-baik saja, memang pada saat itu (21 Juli) saya akui saya demam tapi karena penyakit lambung," jelasnya.

Merasa was-was, Tyo pun melakukan inisiatif sendiri. Ia pergi ke Rumah Sakif Pertamina Balikpapan. Dan lakukan tes di hari yang sama ia dinyatakan positif, yakni 26 Juli.

"Hasilnya keluar tanggal 28 ini, tadi pagi, saya negatif," terangnya.

Dijelaskan Tyo, ia sempat menanyakan kepada stafnya terkait pemberitahuan bahwa ia positif. Tujuannya agar ia mengetahui tindakan apa yang bisa dilakukan dirinya untuk karantina mandiri.

"Saya minta bantuan dokter dari Pertamina dan AWS. Langsung ke direktur dari kedua rumah sakit itu," terangnya.

Ia merasa aneh dengan konfirmasi status dirinya yang positif tersebut. Karena dirinya hanya dihubungi melalui telepon seluler saja.

"Kalau dari situ, saya husnuzon saja. Saya terimakasih, sehingga saya bisa lakukan tindakan yang memang mesti dilakukan, tetapi kebingungan saya saat ini, saya sempat dinyatakan positif tapi saya merasa sehat-sehat saja," ucapnya.

Ia meminta kepada para tenaga medis, untuk bisa segera memberikan tanggapan apapun itu terkait hasil tes baik rapid maupun swab.

"Jika yang terkena usia renta, kasihan karena mereka tidak tahu secara pasti apakah benar mereka terkena atau tidak. Jujur saya takut lakukan swab jadinya," katanya.

Ia mengatakan, stafnya pun juga melakukan tes bersama dengan dirinya. Dan keterangan yang diperoleh oleh stafnya juga sama.

"Katanya Diskes Samarinda, data itu tidak bisa dikeluarkan, itu dokumen negara. Saya tidak tahu maksudnya seperti apa, tapi saya tidak dapat. Saya juga tidak tahu mekanismenya bagaimana untuk bisa memperoleh data tersebut, tapi maksud saya tolong diinformasikan lah. Karena COVID-19 ini kan musuh kita bersama," tegas politisi Golkar ini. (nad/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: