Saran Gugus Tugas Tak Perlu Uji Swab, Cukup Karantina Mandiri 14 Hari

Saran Gugus Tugas Tak Perlu Uji Swab, Cukup Karantina Mandiri 14 Hari

Tim medis saat melakukan pengambilan sampel swab test (dok/nomorsatukaltim)

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Kasus positif COVID-19 di Kaltim masih terus bertambah. Itu dari paparan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim Andi M. Ishak, dalam konferensi pers harian Diskes Kaltim, Minggu (26/7/2020).

Andi mengatakan, potensi penularan alias penyebaran virus corona di Kaltim masih tinggi. Kasus positif bertambah tiap harinya. "Oleh karena itu, tidak ada cara lain. Kita harus menjaga diri kita masing-masing supaya tidak tertular. Dengan melaksanakam protokoler kesehatan," katanya.

Dalam upaya mencegah penyebaran, tempat-tempat tertutup namun ada banyak orang di dalamnya. Seperti Lapas, asrama, perlu juga jadi perhatian. Rentan dengan penularan. Oleh karenanya, perlu dilakukan screening, dengan rapid test.

"Penanganan COVID-19 kita bertumpu dari penemuan kasus. Kecepatan menemukan (kasus) menjadi sangat penting. Dan jadi salah satu keberhasilan untuk menekan. Di samping kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan," tambahnya.

Diakui Andi, pelayanan tes swab di Kaltim, apalagi di Samarinda, ranah pemprov, terbatas. Dalam hal pendeteksian, masyarakat yang memiliki kontak erat dengan pasien positif COVID-19, diimbau tak perlu melakukan tes swab, bila tak ada gejala.

"Yang pernah kontak, tak perlu uji swab. Tapi cukup melakukan karantina selama 14 hari. Di rumah masing-masing. Apabila menunjukkan gejala selama proses karantina, (baru) segera ke pelayanan (faskes)," ujarnya.

Hal ini, perlu diperhatikan masyarakat. Pasalnya, kembali Andi menekankan, agar sedikit meringankan beban pihak laboratorium, yang saat ini terus melakukan pengujian sampel swab.

"Mudah-mudahan semua bisa dimaklumi. Karena dengan adanya peningkatan uji swab, maka sampel akan lebih banyak antre," ucapnya.

Selanjutnya, Andi memaparkan data kondisi dan penyebaran COVID-19 di Kaltim. Yang terbaru. Per 26 Juli. Untuk kasus positif, ada tambahan sebanyak 32 kasus. Terbanyak dari Paser, 11 kasus. Berikutnya dari Balikpapan 9 kasus, Samarinda 6 kasus, Kukar 5 kasus dan Kutim 1 kasus.

Kasus meninggal dunia, terkonfirmasi positif virus tersebut, bertambah 2 orang. Keduanya dari Balikpapan. BPN 370, laki-laki 60 tahun. Yang merupakan kasus konfirmasi positif pada 24 Juli 2020, dengam gejala demam, batuk dan sesak napas. Kasus dirawat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo. Kondisinya memburuk. Dilaporkan meninggal pada Minggu (26/7/2020).

"Kemudian BPN 371. Wanita 60 tahun, warga Balikpapan. Terkonfirmasi positif tanggal 24 Juli. Dilaporkan meninggal dunia hari ini, Minggu," beber Andi.

Kasus suspek, bertambah 166 kasus. Penambahan untuk discarded, 122 kasus. Ada 3 tambahan kasus probable. Dua dari Samarinda, 1 Balikpapan.

Sementara kasus sembuh, meningkat jumlahnya. Sebanyak 24 kasus. Tersebar di Kukar 15 kasus, Kutim 3 kasus, Paser 2 kasus, Balikpapan 1 kasus dan Samarinda 3 kasus.

"Seluruh yang dinyatakan sembuh, telah melalui masa isolasi 10 hari. Dan hasil pemeriksaan klinis menyatakan kondisi sudah baik. Tidak ada gejala," tuturnya (sah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: