Kantor Ditutup karena Staf Terjangkit COVID-19, Kadispora Kaltim: Hoax Itu !!!
Samarinda, nomorsatukaltim.com - Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) ditutup sementara. Namun bukan karena staf di sana terpapar COVID-19. Kepala Dispora Kaltim Syrajudin memastikan hal itu. Penutupan itu sebagai bentuk pencegahan. Untuk mencegah terjadinya penularan virus. Dari orang luar yang bertamu ke Dispora. "Kita tidak ingin karena masuk kantor dengan jumlah yang cukup banyak terjadi transmisi lokal penularan virus diantara pegawai atau dari tamu yang berkunjung ke Dispora. Yang jelas, kita harus bersama-sama mencegah penularan," jelas Syrajudin. Ia mengatakan, hingga kini tak ada satupun pegawai Dispora yang positif COVID-19. Semua dalam keadaan sehat. Tidak terjangkit. "Jadi tak benar penutupan kantor sementara karena ada pegawai yang positif, tidak ada itu. Semua pegawai Dispora sehat wal afiat. Padahal kami telah jelaskan bahwa penutupan merupakan langkah antisipasi, namun diasumsikan lain oleh sebagian orang," katanya.
Dirinya pun menyampaikan bahwa pihaknya tetap menjalankan surat edaran Gubernur nomor 065/3674/B.Org tertanggal 18 Juni. Isinya tentang sistem kerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Tatanan Normal baru khususnya pada angka 5 huruf a nomor 5. Dimana dijelaskan bahwa penyesuaian sistem kerja berupa pelaksanaan tugas kedinasan di kantor (Work From Office) dilalukukan dengan cara shift paling banyak 1/5 dari jumlah pegawai yang ada, di luar Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Pejabat Administrator. "Jadi jelas bahwa tetap ada pegawai yang masuk untuk piket dan jumlahnya hanya 1 sampai 5 orang saja, hal ini bertujuan agar pelayanan tetap berlangsung. Namun untuk pelayanan tatap muka dan penerimaan tamu kami tutup sementara selama 14 hari hingga tanggal 10 Agustus mendatang," tegasnya. Syirajudin yang saat ini menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim sekali lagi meminta agar masyarakat tak cepat menyebarkan berita hoax dari orang-orang yang tak bertanggungjawab. "Mari kita rajin membaca dari media-media resmi, jangan hanya mendengar dari mulut ke mulut yang akhirnya menghasilkan hoax, karena di zaman era digital saat ini semua orang dituntut smart sebagaimana kebanyakan alat komunikasi yang digunakan berlabel smartphone," pungkasnya. (nad/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: