Serasa MotoGP

Serasa MotoGP

Salah satu marka baru di Balikpapan. (Andi Muhammad Hafizh/Nomor Satu Kaltim)

--

Oleh: Chehob Helmi

Lampu di tiang sebelah kanan saya berwarna merah. Sesaat lagi akan berwarna kuning kemudian hijau. Saya lihat ban depan sepeda motor. Berada tepat di garis putih. Saya pun memandang ke sepeda motor di sebelah kanan dan kiri saya. Semua ban depannya juga tepat di garis putih. Saya lihat pengendaranya. Semua fokus memandang ke arah lampu di tiang.

Dan... Lampu telah berwarna hijau. Breeem.. Segera saya menarik gas motor. Dan melesat.

Pengendara kanan-kiri saya juga melesat tapi dengan pelan dan santai. Ups.... Ternyata ini bukan balapan MotoGP, yang minggu kemarin telah memulai kembali musim balap 2020. Yang sempat tertunda cukup lama akibat pandemi.

Ternyata saya tadi berada di traffic light. Tepatnya di simpang empat Plaza Balikpapan di Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan.

Garis putih depan ban motor saya tadi rupanya bukan starting grid pembalap. Tapi marka physical distancing. Program dari Satlantas Polresta Balikpapan yang sudah berapa hari ini dilaksanakan. Yang sepertinya juga jadi program seluruh satuan lalu lintas di Tanah Air. Untuk mengatur jarak pengguna roda dua sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan.

Mungkin beberapa pengguna roda dua akan merasa seperti saya. Serasa mau balapan. Hehe. Mungkin juga pengguna roda empat di baris belakang akan merasa seperti safety car. Mobil yang biasanya ada di belakang pembalap MotoGP selepas start. Tapi sekali lagi ingat. Ini bukan sirkuit balap. Ini jalan raya yang tidak perlu menarik gas kencang ketika lampu telah berwarna hijau.

Slow dan santai saja. Ini hanya satu upaya memutus mata rantai penyebaran virus dengan menjaga jarak. Nah pertanyaannya, kendaraan saja jaga jarak, masa kita tidak? (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: