Bankaltimtara

Soft Skill Ini Wajib Dimiliki Sebelum Usia 25 Tahun, Apa Saja Itu?

Soft Skill Ini Wajib Dimiliki Sebelum Usia 25 Tahun, Apa Saja Itu?

Skill yang wajib dimiliki anak muda sebelum usia 25 tahun. --

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Profesor psikologi sosial dari New York University sekaligus penulis buku laris The Anxious Generation, Jonathan Haidt, mengungkap satu soft skill yang menurutnya wajib dimiliki anak muda sebelum usia 25 tahun. Apakah itu?

Soft skill yang dimaksud adalah kemampuan untuk fokus karena hal tersebut sangat krusial untuk dikuasai generasi muda jika ingin sukses.

Menurut Haidt, kemampuan fokus sangat penting, terutama di tengah derasnya arus penggunaan media sosial dan ponsel pintar.

Saat ini, remaja usia 13-18 tahun kini menghabiskan rata-rata 8 jam 39 menit per hari menatap layar, berdasarkan laporan Common Sense Media tahun 2021.

Sementara laporan terbaru tahun 2023 mencatat remaja menerima hampir 240 notifikasi per hari dan mengecek ponsel lebih dari 100 kali sehari.

BACA JUGA: Bagaimana Hukum Meminta Sumbangan di Jalan dalam Islam?

BACA JUGA:Ternyata Memelihara Kucing di Rumah Berpotensi Mengurangi Penyakit Jantung

"Akibatnya, kita menghasilkan satu generasi yang kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi," ujar Haidt dalam podcast bersama Oprah Winfrey, dikutip CNBC International, Selasa (6/5/2025).

"Dan fokus adalah keterampilan penting dalam hidup dan pekerjaan," lanjutnya.

Haidt mengingatkan dampak buruk penggunaan ponsel yang berlebihan dapat menjadi permanen jika tidak segera dihentikan.

"Kalau kamu terus-terusan pakai ponsel hingga usia 25 tahun, saat itu otak, khususnya bagian frontal cortex sudah berhenti berkembang. Akan jauh lebih sulit mengembalikan kemampuan fokusmu," jelasnya.

Menurutnya, ketidakmampuan berkonsentrasi akan memengaruhi berbagai aspek kehidupan mulai dari sulit menjaga hubungan personal hingga kesulitan mempertahankan pekerjaan.

"Apa ada perusahaan yang mau merekrut orang yang tak bisa fokus?" tanyanya.
BACA JUGA:Lisa Mariana Kini Terancam 12 Tahun Penjara, usai Tuduh Ridwan Kamil Ayah dari Anak Kandungnya

Meski beberapa pihak mengkritik buku Haidt karena dinilai mengabaikan faktor lain seperti genetik, trauma, atau ketidakseimbangan kimia otak sebagai penyebab gangguan mental, berbagai riset tetap menunjukkan ketergantungan pada gawai memang berdampak pada perkembangan sosial remaja.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait