Dispora Berau Larang Transfer Atlet dari Luar: Menang atau Tidak, yang Penting Pembinaan
Kadispora Berau, Amiruddin melarang pengurus cabor melakukan transfer atlet dari luar daerah.-(Disway Kaltim/ Azwini)-
BERAU, NOMOSATUKALTIM – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau, Amiruddin, menegaskan bahwa pengurus cabang olahraga (cabor) di Kabupaten Berau tidak boleh lagi mengandalkan atlet transfer dari luar Kalimantan Timur (Kaltim).
Ia menilai, prestasi seharusnya harus lahir dari pembinaan atlet lokal, bukan dari perekrutan instan yang justru berpotensi merugikan daerah.
Amiruddin mengaku prihatin dengan fenomena sebagian pengurus cabor yang baru aktif mencari atlet menjelang kompetisi, bahkan hingga keluar provinsi. Padahal, ia menekankan, tugas utama pengurus adalah melakukan pembinaan berkelanjutan.
“Kalau hanya transfer-transfer begitu, siapa saja bisa jadi ketua cabor. Tinggal cari atlet luar, masukkan, selesai. Padahal yang kita mau itu pembinaan. Menang atau tidak menang, yang penting atlet daerah diberi kesempatan,” kata Amiruddin, Rabu 1 Oktober 2025.
BACA JUGA: Atlet Softball Balikpapan, Charisma Azizah Dapat Panggilan Seleknas Timnas SEA Games 2025
BACA JUGA: Anggota DPRD Paser Minta Pemerintah Masifkan Pembinaan Atlet Jelang Porprov 2026
Menurut Amiruddin, mengandalkan atlet luar hanya akan mencederai nilai sportivitas. Ia menegaskan, kemenangan baru bermakna jika diraih dengan cara yang fair dan bisa diterima semua pihak tanpa menimbulkan kekecewaan.
“Sportivitas itu sederhana. Kita juara, lawan pun bisa legowo menerima. Kalau ada yang merasa dicurangi, berarti itu bukan sportivitas,” ujarnya.
Karena itu, Dispora Berau menekankan, jika pun ada pertukaran atlet, cukup dilakukan antar kabupaten/kota di Kaltim. Dengan mekanisme ini, ketika atlet masuk seleksi Pekan Olahraga Nasional (PON), mereka tetap tercatat sebagai bagian dari Kaltim.
Amiruddin menambahkan, larangan transfer atlet luar daerah ini sejalan dengan kebijakan pembinaan olahraga yang kini lebih terarah.
BACA JUGA: Atlet IPF Kutim Sumbang 4 Medali Perak Kejuaraan Dunia Pickleball 2025 di Bali
BACA JUGA: Filosofi Baru Pembinaan Atlet, Keseimbangan Aspek Kompetisi dan Pembentukan Karakter
Pada akhir 2024, Dispora Berau bekerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya untuk menyusun kajian desain olahraga daerah. Hasil kajian menunjukkan, dari 63 cabor yang ada, hanya sebagian yang berpotensi besar mendulang prestasi di tingkat lebih tinggi.
“Hasil kajian itu jadi dasar kami menyusun roadmap olahraga. Jadi pembinaan tidak lagi sporadis, melainkan fokus pada cabor-cabor yang punya peluang prestasi. Roadmap itu juga sudah kami sampaikan ke kepala daerah,” jelas Amiruddin.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
