Bankaltimtara

Gagal ke Q2 MotoGP Buriram, Bagnaia Lebih Marah ke Race Direction Ketimbang Morbidelli

Gagal ke Q2 MotoGP Buriram, Bagnaia Lebih Marah ke Race Direction Ketimbang Morbidelli

Pebalap Ducati Lenovo, Pecco Bagnaia gagal melaju ke Q2 MotoGP Thailand 2025 akibat sejumlah insiden yang merugikannya.-(Foto/IG @pecco63)-

BURIRAM, NOMORSATUKALTIM - Bintang Ducati, Francesco Bagnaia mengaku lebih marah kepada Race Director ketimbang Franco Morbidelli yang menyebabkan dirinya gagal melaju ke sesi Kualifikasi Kedua (Q2) MotoGP Thailand 2025.

Bagnaia mengungkapkan kekecewaannya terhadap race direction MotoGP setelah sesi latihan terakhir di Sirkuit Buriram, pada Jumat (28/2/2025). 

Pembalap tim pabrikan Ducati ini merasa bahwa keputusan race direction lebih merugikannya ketimbang insiden dengan Franco Morbidelli.

Bagnaia sedang dalam putaran cepat di menit-menit akhir sesi latihan kedua ketika ia terhambat oleh Morbidelli yang berada di jalur balap pada Tikungan 5. 

BACA JUGA: Daftar Pemasok BBM Tim MotoGP 2025: Pertamina Enduro VR46 Racing Team Gunakan Pertamax?

Hal ini memaksanya untuk membatalkan upaya terakhirnya dalam mendapatkan tiket langsung ke Q2.

Namun, menurut Bagnaia, yang benar-benar membuatnya gagal lolos ke Q2 bukanlah insiden dengan Morbidelli. 

Melainkan keputusan race direction yang membatalkan catatan waktunya sebelumnya, akibat bendera kuning yang dinilai keliru.

Pembalap asal Italia itu sebelumnya mencatatkan waktu 1 menit 29,492 detik, yang seharusnya cukup untuk mengamankan tempat di Q2. 

BACA JUGA: Jadwal Lengkap MotoGP 2025: Balapan Dimulai Pekan Ini di Thailand!

Namun, lap tersebut dibatalkan karena dinilai melanggar aturan dengan melaju lebih cepat di bawah bendera kuning. 

Awalnya, diduga bahwa bendera kuning dikibarkan akibat kecelakaan Marco Bezzecchi di Tikungan 3. 

Tetapi kemudian diketahui bahwa Bagnaia telah melewati sektor tersebut jauh sebelum insiden terjadi.

Bagnaia mengaku telah berbicara dengan race control usai sesi latihan, dan meskipun mereka mengakui kesalahan, mereka tetap tidak dapat mengembalikan catatan waktunya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait