Dulu Knee Down, kini Menyeret Bahu: Rahasia Rider MotoGP Kian Rebah dalam Melibas Tikungan
Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin memperkenalkan teknik baru dalam cornering, yakni menggunakan bahu.-(Foto/Getty Images)-
Namun apakah capaian luar biasa ini murni karena bakat luar biasa Martín dan rekan-rekannya? Ataukah karena upaya para insinyur di paddock MotoGP yang menciptakan gelombang teknologi baru yang memungkinkan semuanya terjadi?
BACA JUGA: Mimpi Garuda Muda Berlaga di Olimpiade Paris Kandas, Shin Taeo Yong 'Ngegas'
Jawaban atas pertanyaan tersebut tidak hanya ada satu, dan semuanya saling berhubungan.
“Grip memainkan peran ajaib di sini,” kata kepala departemen kendaraan Aprilia, Marco de Luca.
Pada tingkat yang paling mendasar, hal ini menjadi pembuktian bahwa daya cengkeram (grip) yang dihasilkan oleh pemasok ban MotoGP Michelin lebih baik dari sebelumnya.
Pabrikan asal Prancis ini rutin memperkenalkan kompon ban baru untuk meningkatkan cengkeraman. Perusahaan ini terus-menerus meneliti dan mengembangkan konstruksi bannya.
Para insinyur Michelin mencari cara untuk memungkinkan terjadinya lebih banyak deformasi, sehingga meningkatkan luas penampang ban yang bersentuhan dengan permukaan jalan, sambil tetap memberikan dukungan struktural yang cukup untuk mengatasi gaya ekstrim yang ditahan oleh karet.
BACA JUGA: Pecco Bagnaia Menang Dramatis di Jerez, Nyaris Crash Disenggol Marquez
Daya dukung berikutnya adalah kemampuan mesin MotoGP terbaru dalam memanfaatkan cengkeraman yang diberikan oleh ban.
Perangkat elektronik dan konstruksi mesin berkekuatan 300 tenaga kuda yang digunakan motoGP era ini mampu meminimalkan waktu sentuh ban terhadap aspal. Semakin sedikit waktu yang dihabiskan ban untuk berputar, semakin kecil kemungkinan ban mengalami panas berlebih, sehingga memaksimalkan kinerja pada jarak balapan penuh.
Selain itu, olahraga ini juga berada di tengah kebangkitan aerodinamis, sebuah revolusi bersayap yang memecahkan rekor putaran demi putaran, dengan fairing dan diffuser efek tanah serta saluran downwash menghasilkan performa di tikungan tengah yang sebelumnya tidak terpikirkan.
“Ketika Anda menggabungkan semua ini, dengan kemampuan para pebalap yang merupakan pebalap terbaik di dunia, Anda dapat melihat sudut kemiringan yang sungguh luar biasa,” kata Piero Taramasso, manajer balap motor Michelin, di Circuit of the Amerika, Austin, Texas.
BACA JUGA: Ramaikan World Water Forum Ke-10, Desa Wisata Air di Kaltim Ini Bisa Jadi Destinasi Pilihan
Menurutnya, teknologi motoGP telah didorong hingga batasnya di berbagai sekyot. "Ban didorong hingga batasnya, aerodinamis didorong hingga batasnya, sasis didorong hingga batasnya, dan para pengendara juga,” lanjutnya.
Pun demikian, semua sumber yang diwawancara dalam laporan ini sepakat bahwa kemajuan teknologi mungkin memainkan peran pendukung. Namun faktor terbesar meningkatnya sudut kemiringan MotoGP dalam melibas tikungan adalah pengendara itu sendiri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

