Meski Terkena Virus ASF, Babi Ternakan Masih Aman Dikonsumsi, Tapi dengan Syarat...
Proses penyuntikan ternak babi di Mahulu untuk mencegah penularan viru ASF.-istimewa-
BACA JUGA:Pengrajin Batik Mahulu Hadapi Kendala Promosi dan Tempat, PKK Dorong Ketekunan dan Sinergi
“Kalau ada gejala-gejala pada hewan ternak harap segera koordinasi ke dinas untuk diberikan obat antibiotik. Apapun ternaknya entah itu anjing, sapi, babi, kucing, pokoknya semua hewan ternak. Kalau ada masalah bisa datang untuk konsultasi, kami ada suntik vitamin, antibiotik, obat cacing. Semuanya gratis,” serunya.
Babi Kena Virus ASF Aman Dikonsumsi
BACA JUGA:DPTMSP Mahulu Butuh Kewenangan Awasi Aktivitas Perusahaan Besar
Terkait babi mati yang terkena virus ASF, dr Anastasia memastikan dagingnya aman untuk dikonsumsi.
Masyarakat diimbau agar tidak perlu khawatir, karena virus ASF tidak menular ke manusia, dan hanya menular ke hewan seperti babi.
Ia hanya menyarankan agar organ tubuh bagian dalamnya dibuang dengan cara dikubur, sehingga tidak dimakan oleh hewan ternak lainnya.
“Babi mati itu bisa dikonsumsi, karena virus ASF bukan penyakit yang ditularkan ke manusia. Jadi aman untuk dikonsumsi. Cuma organ tubuh bagian dalam seperti usus, paru-paru, hati itu dikubur saja, jangan buang ke sungai atau dikonsumsi hewan lain. Untuk dagingnya aman,” tegasnya.
BACA JUGA:Sulitnya Distribusi Bantuan Pangan di Mahulu Terkendala Perda
BACA JUGA:Infrastruktur Buruk, Investor Disebut Ragu Investasi ke Mahulu
Lebih lanjut, ia menyarankan agar masyarakat yang memiliki ternak babi sebaiknya menghindari untuk mengkonsumsi daging babi mati. Sebab virus ASF akan mudah menular ke ternak, terutama babi.
Kalaupun tetap ingin berkonsumsi, disarankan untuk beli daging yang matang dan tidak makan dirumah.
“Mereka yang babinya masih berhasil sekarang karena mereka jarang beli daging babi dari luar dan konsumsi di rumah. Walaupun sedikit tapi penularannya cepat, karena dari manusia bisa menular ke hewan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

