ISPA Hantui Anak-Anak di Kutim, Dokter Ingatkan Hal Ini
Ilustrasi penyakit ISPA pada anak.-istimewa-
KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Tim Pakar Dokter Indonesia Cabang Kutim, dr. Meitha Togas mewaspadai penyebaran Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kutim.
Katanya, orang tua di Kutim cukup dominan membawa anak mereka ke layanan kesehatan karena penyakit ini.
“Secara umum yang paling banyak itu infeksi saluran pernapasan,” ungkapnya, Rabu 10 September 2025.
BACA JUGA:Solusi Jalan Poros Sangatta-Bengalon yang Putus: KPC Siap Bangun Jalur Baru, Tapi.....
Menurutnya, ISPA bisa disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari infeksi virus hingga bakteri.
Kemudian dari faktor eksternal seperti paparan debu, kondisi lingkungan, dan daya tahan tubuh anak yang menurun juga sangat memengaruhi.
BACA JUGA:Profit Sharing Kutim Anjlok, Proyek Pembangunan Monumen Disarankan Ditunda
“Kalau kita bicara virus, itu juga ada kaitannya dengan pola makan anak. Jadi ketika daya tahan tubuh turun, anak akan lebih mudah terinfeksi penyakit,” jelasnya.
Meski demikian, data pasti jumlah kasus ISPA di Kutim belum tersedia.
Namun, dari praktik sehari-hari di layanan kesehatan, dia menyebut sekitar 80 persen pasien anak datang dengan gejala batuk, pilek, dan demam, semuanya mengarah pada ISPA.
BACA JUGA:Ketua DPRD Kutim Dorong Optimalisasi PAD Melalui Pajak Kendaraan
“Angka pastinya saya belum punya. Tapi kalau di lapangan, kasus ISPA memang mendominasi. Rata-rata keluhan anak datang ke fasilitas kesehatan itu karena batuk, pilek, dan panas,” tambahnya.
Lanjutnya, dr. Meitha menilai faktor lingkungan hanyalah salah satu penyebab.
Lebih penting lagi, bagaimana orang tua bisa menjaga pola makan dan gizi anak agar daya tahan tubuh tetap optimal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
