Bankaltimtara

Dorong Perbanyak SMK di Kutim, Pandi Widiarto: Pendidikan Bukan Hanya Gratis tapi Lulusan Harus Siap Kerja

Dorong Perbanyak SMK di Kutim, Pandi Widiarto: Pendidikan Bukan Hanya Gratis tapi Lulusan Harus Siap Kerja

Anggota Komisi C DPRD Kutim, Pandi Widiarto-Sakiya Yusri/Nomorsatukaltim-

KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Anggota Komisi C DPRD Kutai Timur (Kutim), Pandi Widiarto mengatakan, pendidikan tidak cukup hanya memberikan fasilitas gratis bagi masyarakat.

Namun, kata Ketua Fraksi Demokrat ini, kualitas pendidikan harus mampu menjawab kebutuhan industri dan lapangan kerja yang terus berkembang.

“Jangan hanya fokus pada sekolah yang gratis, tetapi juga pastikan lulusannya benar-benar siap kerja. Kaltim, khususnya Kutim, harus berpikir jangka panjang, termasuk memikirkan bagaimana masa depan anak-anak kita setelah mereka lulus,” ujar Pandi Widiarto saat dikonfirmasi, Minggu 13 Juli 2025.

Pandi menilai, kehadiran SMK yang lebih banyak dan berkualitas akan menjadi solusi untuk menekan angka pengangguran di Kutim.

BACA JUGA: Sekda Kutim Bantah Isu Menghilang: “Saya Tugas Luar Daerah, Bukan Menghindar”

BACA JUGA: Lahan Perkantoran Bukit Pelangi Disoal, Ahli Waris Pasang Spanduk, Tuntut Sisa Ganti Rugi Dibayar

Lulusan SMK yang memiliki keterampilan sesuai kebutuhan industri akan lebih mudah terserap di pasar kerja.

Ia juga menekankan pentingnya menyelaraskan pembangunan sektor pendidikan dengan arah pertumbuhan industri yang ada di Kutim.

Apalagi, Kutim memiliki potensi besar di sektor tambang, perkebunan, dan jasa yang membutuhkan tenaga kerja terampil.

Menurutnya, pendidikan kejuruan merupakan pondasi penting dalam membangun kemandirian ekonomi daerah. Dengan mencetak lulusan yang siap kerja dan siap usaha, Kutim akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan.

BACA JUGA: Tak Miliki Cukup Sekolah, Ratusan Siswa di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan Tidak Tertampung

BACA JUGA: Pemkab Kutim Integrasikan Pelayanan Administrasi Kependudukan dengan Fasilitas Kesehatan

Pandi meminta agar tenaga kerja lokal diberi prioritas dalam berbagai sektor pembangunan. Ia menilai, warga lokal jangan sampai kalah bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah.

“Kita harus lindungi sumber daya manusia kita sendiri. Karena itulah, sejak dini kita siapkan mereka melalui pendidikan yang benar-benar berkualitas,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: