Perang Dagang Kian Memanas, AS-China Saling Berbalas Kenaikan Tarif Impor
Presiden AS, Donal Trump dan Presiden China, Xi Jinping saling berbalas kenaikan tarif impor.-(Foto/ Reuters)-
"Sebagai tanggapan, China, demi melindungi hak dan kepentingannya yang sah, mengajukan keluhan terhadap kebijakan pajak AS melalui mekanisme penyelesaian sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)," ujar pernyataan resmi Kementerian Perdagangan China.
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa penerapan tarif ini bertujuan untuk menekan impor ilegal, termasuk barang yang dikaitkan dengan perdagangan fentanil ilegal di AS.
BACA JUGA: Ruang Tunggu RSUD RAPB PPU Tak Sesuai Standar, Direktur Akui Ada Kekurangan
BACA JUGA: Seberapa Bahaya Pneumonia? Hingga Memicu Kematian Barbie 'Sancai' Hsu
"Ini adalah janji yang dibuat dan janji yang ditepati," ujar Leavitt, menegaskan komitmen Trump dalam menjalankan kebijakan proteksionisme ekonomi.
Kebijakan saling balas tarif antara AS dan China ini dikhawatirkan akan memperburuk ketidakpastian ekonomi global.
Berbagai sektor, termasuk energi, manufaktur, dan teknologi, diprediksi akan terkena dampak dari kebijakan perdagangan proteksionis yang diterapkan kedua negara.
Para ekonom memperingatkan bahwa ketegangan ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia serta menghambat rantai pasok global yang semakin terintegrasi.
BACA JUGA: 54 Dosen Unmul Menolak Konsesi Tambang, Rektor Tak Ingin Terburu-buru Ambil Keputusan
BACA JUGA: Waspada Ancaman Siber, Aplikasi Dan Website Milik Pemda Dijaga Ketat
Dengan semakin meningkatnya intensitas perang dagang ini, dunia kini harap-harap cemas terhadap langkah lanjutan dari kedua negara adidaya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

