Bankaltimtara

Pemprov Kaltim Optimalkan Sektor Non Tambang, Kejar Target PAD Rp 10 Triliun

Pemprov Kaltim Optimalkan Sektor Non Tambang, Kejar Target PAD Rp 10 Triliun

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim, Ismiati saat konferensi pers.-istimewa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pemprov Kaltim terus mendorong optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor-sektor non-pertambangan.

Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi pemerintah daerah untuk mencapai target PAD 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 10,35 triliun.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim, Ismiati, menyampaikan bahwa hingga awal Mei 2025, realisasi PAD baru mencapai Rp2,8 triliun. Atau sekitar 28,75 persen dari total target tahun ini.

"Kontribusi terbesar PAD masih berasal dari pajak daerah, yang menyumbang sekitar 83,76 persen atau Rp8,4 triliun dari total PAD," katanya, belum lama ini.

BACA JUGA:Outsourcing juga Marak di Instansi Pemerintah, Pemprov Kaltim Punya 5.000 Tenaga Alih Daya

BACA JUGA:Pemprov Kaltim Janji Ayomi Inovasi Teknologi Warga

Ia menjelaskan, penerapan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah membawa sejumlah penyesuaian terhadap struktur pendapatan daerah. Salah satunya perubahan signifikan terjadi pada tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Kaltim. 

"Tarif PKB kita sekarang menjadi yang terendah secara nasional. Hal ini tentu berdampak pada proyeksi penerimaan. Target PKB tahun lalu sebesar Rp 1,5 triliun, sementara tahun ini hanya Rp1 triliun," jelas Ismiati.

Selain itu, sebagian penerimaan dari PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) kini langsung disalurkan ke kas daerah tingkat kabupaten dan kota, sejalan dengan amanat regulasi baru tersebut.

BACA JUGA:Komnas HAM Ultimatum Pemprov Kaltim Terkait Pelanggaran Hak Warga Muara Komam

BACA JUGA:Bankeu Dari Pemprov Kaltim Menjadi Solusi di Tengah Efisiensi Anggaran

Ismiati menegaskan, kondisi ini dapat mendorong Pemprov Kaltim untuk mencari sumber PAD lain di luar sektor pertambangan.

Sektor-sektor yang menjadi fokus antara lain pertanian, perkebunan, kehutanan, industri, perdagangan, ekonomi kreatif, dan pariwisata.

"Sesusai arahan gubernur, kami akan fokus dan optimistis untuk meningkatkan PAD dari sektor-sektor potensial lainnya," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: