Rp2 Juta Hilang dalam 2 Hari, Usaha Kecil Lumpuh akibat Banjir di Bontang

BONTANG, NOMORSATUKALTIM - Hujan deras yang mengguyur Kota Taman dalam beberapa hari terakhir membawa dampak besar bagi kehidupan warga, terutama pelaku usaha kecil. 

Banjir yang merendam sejumlah titik memaksa pedagang menutup lapak, menghentikan roda usaha, bahkan menanggung kerugian hingga jutaan rupiah.

Subkhan dan istrinya, Gima, penjual nasi goreng di Jalan Tomat, Kelurahan Gunung Elai, menjadi salah satu korban. 

Biasanya, pukul 17.30 Wita, mereka sudah sibuk melayani pembeli. 

BACA JUGA: Hujan Deras Sebabkan Banjir di Bontang, Warga Terpaksa Tidur di Kantor Kelurahan

BACA JUGA: Masuk Musim Penghujan, DPRD Minta Proyek Drainase Harus Dikebut

Namun, Selasa (16/9/2025) sore itu, mereka hanya bisa berdiri termenung melihat rombong, kompor, dan wajan penggorengan mereka terendam air.

“Rumah saya tidak jauh dari sini. Memang rumah saya duluan yang terendam banjir. Saya berharap banjir tidak akan tinggi seperti sekarang. Ternyata, siang tadi hujan lagi. Debit air akhirnya bertambah. Jadi, saya datang ke sini hanya mengamankan barang-barang saya saja,” kata Gima.

Setiap malam, pasangan suami istri ini biasanya bisa meraup omset sekitar Rp1 juta. Angka itu bisa lebih tinggi jika pembeli ramai. 

Namun banjir membuat mereka kehilangan pendapatan. Jika banjir bertahan dua hari, kerugian bisa mencapai Rp2 juta. 

BACA JUGA: Sungai Mahakam Meluap, Permukiman Warga Tering di Kubar Terendam Banjir

BACA JUGA: Banjir Lumpuhkan Aktivitas Sekolah di Mahulu, Wilayah Matalibaq Paling Parah

Itu belum termasuk tenaga ekstra untuk membersihkan lumpur yang tersisa setelah air surut.

“Kalau dua hari, berarti Rp2 juta sudah melayang. Mudahan ini nggak berkepanjangan. Kalau nanti kembali hujan, pasti lama lagi. Ya selama itu juga kami tidak bisa berjualan. Belum lagi rumah kami juga kebanjiran,” ujarnya.

Sumber: