Bankaltimtara

Satgas Pangan Sidak Swalayan, Pastikan Beras Oplosan Tidak Beredar

Satgas Pangan Sidak Swalayan, Pastikan Beras Oplosan Tidak Beredar

Satgas pangan Bontang saat meninjau sejumlah minimarket.-Michael/Disway Kaltim-

BONTANG, NOMORSATUKALTIM - Beras oplosan masih menjadi fokus pemerintah kota Bontang. Satgas Pangan Kota Bontang pun melakukan penyisiran di sejumlah pusat perbelanjaan. Mulai dari swalayan sampai distributor beras.

Targetnya, agar tidak ada lagi beras oplosan yang beredar di Kota Taman.

Penyisiran itu dilakukan satgas pangan didampingi tim inflasi daerah dari Polres Bontang. Tim itu pun dipimpin oleh Asisten II Sekretariat Daerah Kota Bontang Lukman.

“Kami sidak di beberapa tempat. Seperti di Eramart, Alfamidi, Indomaret, dan distributor pemasok. Hasilnya sudah tidak ada beras jenis Sania dan Fortune beredar lagi,” kata Lukman kepada awak media, Rabu 23 Juli 2025.

BACA JUGA:Sekolah Swasta Mengeluh, SPP Diharuskan Gratis, Tapi Operasional Pendidikan Mahal

Lukman juga meminta kepada pengelola minimarket dan distributor beras agar tidak membeli dua merk beras tadi: Sania dan Fortune. Walau, ia mengaku dua merk beras itu sudah tidak masuk ke Kota Taman sudah tiga pekan.

Permintaan itu dilakukan agar masyarakat tidak lagi memberi beras premium dengan kualitas rendah.

BACA JUGA:Neni Minta Jangan ada Batasan Pengalaman untuk Pencari Kerja di Bontang

“Ini bentuk antisipasi kami. Kami juga belum ada surat resmi yang keluar dari Pemerintah Pusat terkait jenis beras yang dilarang. Tapi 2 jenis ini jadi atensi untuk tidak lagi beredar,” tegasnya.

Sidak juga akan dilakukan ke pasar tradisional. Hanya saja, hal itu dilakukan di hari yang berbeda. Pemkot Bontang juga ingin memastikan agar pedagang tidak merugi pasca ada instruksi larangan penjualan dua merk itu.

“Pasar nanti kami atur ulang. Saya kira warga juga lebih jeli untuk membeli,” tuturnya.

BACA JUGA:Sepekan Operasi Patuh Mahakam 2025 di Bontang, Ratusan Pelanggar Terjerat

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian Debora Kristiani mengatakan, setiap swalayan modern mengalami penurunan pasokan beras premium. Hal itu terjadi karena imbas dari isu beras oplosan ini.

Informasi yang didapat tim, dalam satu pekan biasanya swalayan modern meminta pasokan 100 karung. Kapasitas beras seberat 5 kilogram.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: