Bankaltimtara

Mandek Bertahun-tahun, Penanganan Banjir GPA–Daun Village Kini Masuk Tahap Teknis

Mandek Bertahun-tahun, Penanganan Banjir GPA–Daun Village Kini Masuk Tahap Teknis

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo memediasi Developer GPA dan Daun VIllage untuk menyelesaikan banjir menahun yang merendam rumah warga.-(Disway Kaltim/ Salsa)-

"Pemerintah akan mengawal proses ini, sehingga penyelesaian dapat dilakukan tanpa menimbulkan persoalan baru," tuturnya.

Perwakilan pengelola Daun Village, Saleh, menyatakan kesiapan pihaknya menjalankan kesepakatan yang telah dibahas.

BACA JUGA: Tiga Bulan Terendam, Besok Warga GPA Gelar Unjuk Rasa

BACA JUGA: Tiga Janji Rahmad Mas'ud Selesaikan Banjir 22 Rumah Warga Perumahan GPA

"Kami akan melaksanakan apa yang sudah disepakati agar penanganan banjir ini bisa segera berjalan," ujar Saleh.

Selain pembahasan teknis, rapat juga menindaklanjuti laporan warga terkait persoalan drainase dan batas wilayah. Pemkot menugaskan camat dan lurah setempat untuk melakukan verifikasi terhadap 13 bidang tanah yang dilaporkan bermasalah.

Seluruh pihak yang terlibat menyatakan komitmen melaksanakan kesepakatan sesuai peran masing-masing sebagai bagian dari penanganan banjir di kawasan tersebut.

Banjir Menahun GPA

Permasalahan banjir di Perumahan GPA telah berlangsung sejak 2023 dan sempat merendam rumah 22 kepala keluarga di RT 52 dan RT 42. Ketinggian air saat itu bahkan dilaporkan mencapai lebih dari dua meter.

BACA JUGA: Warga Sempaja Selatan Protes, Pematangan Lahan RS Korpri Dituding jadi Penyebab Banjir

BACA JUGA: Pemkot Samarinda versus Pemprov Kaltim, Lahan RS Korpri Disegel, Dinilai Langgar Aturan dan Biang Banjir

Pada Oktober 2023, Pemkot Balikpapan telah mempertemukan pengembang GPA dan Daun Village. Saat itu, pengembang Daun Village menyatakan kesediaan terlibat dalam penanganan banjir dengan syarat pengembang GPA juga membangun bendali dan saluran drainase di kawasannya.

Namun, koordinasi yang tidak kunjung tuntas membuat penanganan banjir berjalan lambat. Kondisi tersebut memicu aksi demonstrasi warga terdampak bersama mahasiswa dan LSM di depan Kantor Wali Kota Balikpapan pada September 2023.

Pemkot Balikpapan kemudian turun tangan dengan melakukan penanganan jangka pendek berupa pengiriman pompa penyedot air.

Solusi jangka panjang yang diharapkan disepakati kedua pengembang untuk menyelesaikan persoalan banjir secara menyeluruh, tak kunjung menemukan titik temu hingga bertahun-tahun.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait