Risiko ISPA Meningkat, Dinkes Balikpapan Ingatkan Warga Dampak Cuaca Ekstrem
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati mengungkap peningkatan risiko ISPA akibat cuaca ekstrem dalam beberapa pekan belakangan ini.-(Disway Kaltim/ Salsa)-
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Sebabkan 55.275 Kasus ISPA di Balikpapan
Ia menegaskan perlunya upaya preventif yang melibatkan kesadaran masyarakat. Daya tahan tubuh, sebut Alwiati, menjadi faktor penentu utama dalam mencegah penyakit pernapasan.
Oleh karena itu, masyarakat diminta menjaga pola hidup sehat, termasuk konsumsi makanan bergizi, hidrasi yang cukup, dan tidur berkualitas.
"Perbaiki pola hidup, makan makanan bergizi, minum air yang cukup. Bila sakit, segera ke dokter, rumah sakit, atau puskesmas," imbaunya.
Selain itu, Alwiati menyoroti peningkatan mobilitas masyarakat di akhir tahun sebagai salah satu faktor risiko tambahan.
BACA JUGA: Siklon FINA Tak Pengaruhi Kaltim, Namun Curah Hujan Berpotensi Merata di Seluruh Wilayah
Perjalanan antarwilayah dapat memperbesar potensi penyebaran penyakit, terutama jika seseorang bepergian dalam kondisi kurang sehat atau berada di area padat.
Ia mengingatkan, bagi warga yang hendak bepergian atau baru kembali dari luar daerah untuk lebih disiplin menerapkan langkah perlindungan diri.
Penerapan masker kembali ditekankan sebagai bagian penting untuk meminimalkan risiko penularan, terutama di fasilitas umum, pusat keramaian, atau ruang tertutup yang minim ventilasi.
Ia mengungkapan, kebiasaan ini efektif melindungi individu maupun orang lain di sekitar, khususnya ketika kondisi cuaca tidak menentu membuat banyak orang lebih mudah terserang flu dan infeksi pernapasan lainnya.
BACA JUGA: Siklon Tropis Bergeser, Balikpapan Mulai Masuki Awal Musim Hujan
Dalam konteks penanganan jangka panjang, Dinkes Balikpapan akan melakukan pemantauan intensif terhadap pola sebaran kasus ISPA di seluruh kelurahan.
Data laporan rutin dari puskesmas digunakan untuk mengidentifikasi kawasan yang mengalami tren peningkatan signifikan, sehingga intervensi dapat diberikan lebih cepat.
Di sisi lain, edukasi kesehatan melalui media sosial, komunitas warga, dan sekolah juga akan diperkuat agar upaya pencegahan tidak berhenti pada tataran imbauan.
Masyarakat Balikpapan juga diminta lebih peka terhadap gejala awal ISPA untuk mencegah komplikasi. Gejala seperti demam, batuk persisten, napas cepat, dan suara serak sebaiknya tidak diabaikan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
