Bankaltimtara

Balikpapan Jadi Sorotan KPK, Capaian Tinggi tapi Tetap Rawan Korupsi

Balikpapan Jadi Sorotan KPK, Capaian Tinggi tapi Tetap Rawan Korupsi

Ketua KPK, Setyo Budiyanto saat berbicara di depan peserta Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Daerah Kaltim 2025 di Balikpapan.-(Disway Kaltim/ Salsa)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Kota Balikpapan berhasil mencatat skor Monitoring Center for Prevention (MCP) 95,34 pada 2024, tertinggi kedua setelah Bontang yang memperoleh 95,47. 

Kendati capaian ini menunjukkan tata kelola daerah relatif baik, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap menekankan bahwa celah Korupsi masih terbuka lebar di Kalimantan Timur (Kaltim) dan membutuhkan penanganan serius.

Pesan tersebut disampaikan Ketua KPK, Setyo Budiyanto dalam Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Daerah (Rakorwil) Kaltim 2025 di Balikpapan, pada Rabu, 10 September 2025. 

Ia menegaskan, potensi besar Kaltim untuk berkembang hanya dapat diwujudkan bila pemerintah daerah menjaga integritas dan menutup ruang penyimpangan.

BACA JUGA: Kejati Kaltim Periksa Saksi Tambahan Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah DBON

"Pejabat seharusnya menjaga integritas. Tidak terjebak dalam sistem yang dilahirkan dengan celah. Paham tata kelola adalah kewajiban. Menjalankan tugas dengan integritas adalah keniscayaan," tegas Setyo di hadapan anggota DPRD dan kepala daerah se-Kaltim.

Data KPK menunjukkan rata-rata capaian MCP Kaltim tahun 2024 berada di angka 80,35. 

Sementara itu, skor Survei Penilaian Integritas (SPI) sebesar 69,95 dari skala 100 menempatkan provinsi ini dalam zona waspada.

Perbandingan capaian antarwilayah memperlihatkan ketimpangan yang signifikan. 

BACA JUGA: Kejari Bontang Endus Aroma Korupsi Bimtek di Dishub, 120 Orang Diperiksa

Selain Balikpapan dan Bontang, sejumlah daerah lain mencatat skor rendah. 

Kutai Timur hanya meraih 61,54, sedangkan Mahakam Ulu memperoleh 66,76. 

Ketimpangan ini menunjukkan belum meratanya penerapan sistem pencegahan korupsi di seluruh kabupaten/kota.

KPK menegaskan bahwa 8 fokus intervensi MCP masih perlu diperkuat. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: