Pertumbuhan Ekonomi Balikpapan Pada 2019 Sebesar 4,78 Persen

Jumat 03-07-2020,11:20 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Perekonomian Kota Balikpapan tumbuh sebesar 4,78 persen. Tapi tunggu dulu. Itu data tahun lalu yang baru dipublikasikan Kamis (2/7). Pertumbuhan itu diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga berlaku mencapai Rp 102,39 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 83,60 triliun.

Maksud PDRB atas harga berlaku ialah, jika seluruh unit usaha barang dan jasa yang ada di Balikpapan itu nilai transaksinya dijumlahkan berdasarkan harga yang berlaku tahun lalu, maka keluarlah angka itu. 

Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menggambarkan nilai tambah barang dan jasa, dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar, dan biasanya diubah setiap sepuluh tahun sekali.

Dengan tujuan untuk pembaruan. Selain itu juga bisa untuk melihat pertumbuhan ekonomi yang terjadi di sebuah daerah dari tahun ke tahun.

Kembali ke pertumbuhan ekonomi tadi, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas. Sektor ini tumbuh sebesar 9,40 persen.

Sementara apabila dilihat dari struktur ekonomi, pertumbuhan didominasi oleh 4 lapangan usaha. Yaitu industri pengolahan dengan peranan sebesar 45,92 persen. Konstruksi sebesar 16,04 persen. Transportasi dan pergudangan sebesar 11,95 persen. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor memegang peranan sebesar 9,32 persen.

Sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi kota Balikpapan sepanjang tahun 2019 berasal dari lapangan usaha industri pengolahan dengan andil sebesar 2,85 persen. Disusul lapangan usaha konstruksi yang memberikan andil sebesar 0,53 persen. Kemudian perdagangan besar dan eceran. Reparasi mobil dan sepeda motor dengan andil 0,48 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Balikpapan, Achmad Zaini mengatakan, perlambatan ekonomi tahun lalu disebabkan sektor dominan, yaitu lapangan usaha transportasi dan pergudangan. Serta lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.

Namun demikian perlambatan bisa ditekan dengan lapangan usaha lainnya yang mengalami tren pertumbuhan. “Salah satunya pengadaan listrik dan gas dan jasa lainnya yang tumbuh sebesar 8,70 persen,” terang Achmad Zaini.

Menurut dia, perlambatan ekonomi lebih dalam dapat ditahan dengan adanya percepatan pertumbuhan pada komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Dimana semua komponen PDRB dari pengeluaran sedang melesu.

“Pertumbuhan ekonomi terbesar dialami oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yaitu sebesar 9,73 persen. Kemudian disusul tertinggi kedua adalah pertumbuhan komponen PMTB sebesar 6,50 persen,” ujarnya.

Jika dilihat dari struktur perekonomian Provinsi Kalimantan Timur pada 2019, Kota Balikpapan menempati posisi 3 terbesar dalam peranannya membentuk perekonomian Kaltim, bersama Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Timur. “Tiga Kabupaten Kota tersebut memberikan berkontribusi sebesar 61 persen. Sedangkan tujuh Kabupaten/Kota lainnya memberikan peranan sebesar 39 persen,” imbuh Achmad Zaini.

Disinggung mengenai proyeksi ekonomi Balikpapan tahun 2020, Zaini memperkirakan adanya perlambatan, “tetapi tidak tumbuh negative,” kata dia. (fey)

Tags :
Kategori :

Terkait