Wisata Sejarah di Masa Wabah Hanya Buka untuk Riset

Kamis 02-07-2020,11:30 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Banyak yang berubah saat wabah. Termasuk bagaimana cara mengenal dan belajar sejarah. Namun berbagai upaya dilakukan supaya hambatan tidak menghalangi tujuan.

Bagi masyarakat Balikpapan, salah satu tempat untuk mengenal lebih dalam soal kota ini, ya ada di Rumah Cagar Budaya (RCB) Dahor.

Rumah panggung ini sendiri, merupakan salah satu saksi bisu, bagaimana kota pesisir ini menjadi salah satu bandar penting di Indonesia bagian timur. Tidak hanya Pulau Kalimantan.

Sebelum wabah ini merebak, cukup banyak pelajar dan orang yang ingin mengetahui Balikpapan, berkunjung. Namun dejak pagebluk ini dinyatakan bulan Maret silam, praktis semua kunjungan dihentikan.

Para pelajar tak lagi bisa menyaksikan foto-foto Balikpapan zaman dulu. Atau menyaksikan pertunjukan budaya berlatar sejarah, yang kadang kala dipentaskan. 

“Memang sejak adanya pandemic COVID-19, RCB tutup bagi pengunjung umum untuk mematuhi pembatasan beraktivitas oleh Pemerintah,” kata relawan pegiat RCB Dahor, Rusdiansyah.

Langkah itu diambil guna mendukung pencegahan penyebaran virus Corona. Terkait hal itu, RCB Dahor langsung menghentikan berbagai kegiatan yang biasa dilakukan. Seperti menerima kunjungan wisatawan, pagelaran acara yang bersama dengan berbagai komunitas di Balikpapan, serta acara rutin lainnya seperti kerja bakti dan senam yang dilaksanakan setiap bulannya.

Rusdiansyah mengatakan, sebelum pandemi angka kunjungan wisatawan lokal maupun dari luar balikpapan mencapai 200 orang setiap bulan.

Namun sejak pertengahan Maret RCB Dahor ditutup untuk mencegah penularan virus Covid-19, maka terhitung 4 bulan RCB tak menerima kunjungan. “Bukan hanya tak menerima kunjungan tetapi beberapa kegiatan yang telah dijadwalkan untuk dilaksanakan di RCB Dahor juga dibatalkan,” ungkap Rudiansyah.

Region Manager Communication & CSR Kalimantan, Roberth M.V. Dumatubun mengungkapkan saat ini RCB Dahor belum dibuka untuk kegiatan kunjungan seperti dalam kondisi normal. “Akan tetapi menerima beberapa kunjungan dengan jumlah peserta yang terbatas untuk keperluan riset dan penelitian,” terangnya saat menyerahkan bantuan perlengkapan protokol pencegahan COVID-19 ke RCB Dahor, Rabu (1/7).

Roberth mengharapkan RCB Dahor dapat semakin bermanfaat tidak hanya untuk keperluan pendidikan dan sejarah perkembangan industri minyak di kota Balikpapan. Namun juga dapat dimanfaatkan berbagai kegiatan komunitas masyarakat kota Balikpapan.

Untuk mengantisipasi new normal Pertamina memberikan bantuan berupa  perlengkapan protokol pencegahan covid. “Bantuan berupa  fasilitas dispenser beserta sabun cuci tangan, hand sanitizer, tissue dan cairan pembersih tersebut untuk menjaga kebersihan di RCB Dahor apabila akan dibuka kembali untuk umum setelah kondisi pandemi dianggap telah terkendali,” imbuh Roberth. (fey)

Tags :
Kategori :

Terkait