"Angka ISPA bulan ini cenderung turun dibanding November. Kami melihat kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan mulai meningkat," jelasnya.
Selain ISPA, Dinkes Balikpapan juga mengimbau kewaspadaan terhadap penyakit leptospirosis, khususnya di wilayah yang rawan genangan atau banjir.
Penyakit tersebut dapat menular melalui air yang terkontaminasi kotoran hewan pengerat. "Pola hidup bersih dan sehat tetap menjadi kunci pencegahan, apalagi di musim hujan," imbuh Alwiati.
Dalam pengamanan Nataru, Dinkes Balikpapan turut berkoordinasi dengan Polresta Balikpapan melalui penempatan tenaga kesehatan di sejumlah posko pengamanan.
BACA JUGA: Meski Digitalisasi Meningkat, BI Balikpapan Catat Lonjakan Uang Tunai saat Nataru 2025/2026
Tim kesehatan tersebut melibatkan personel dari puskesmas hingga Public Safety Center (PSC) 119 untuk mendukung penanganan medis di lapangan.
"Kami akan menyesuaikan penempatan dan jadwal tenaga kesehatan sesuai titik posko yang ditetapkan. Prinsipnya, layanan kesehatan harus siap mendukung pengamanan Nataru," ucapnya.
Dengan kesiapsiagaan tersebut, Dinkes Balikpapan berharap masyarakat dapat menjalani libur akhir tahun dengan aman dan nyaman, tanpa khawatir terhadap akses layanan kesehatan di tengah padatnya aktivitas kota.