Bankaltimtara

Praktik Calo Tiket Diduga Masih Marak, PELNI Balikpapan Ingatkan Masyarakat Gunakan Kanal Resmi

Praktik Calo Tiket Diduga Masih Marak, PELNI Balikpapan Ingatkan Masyarakat Gunakan Kanal Resmi

Loket penjualan tiket Pelni Balikpapan. -Chandra/Disway Kaltim-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Beredar video di sosial media yang memperlihatkan keributan calon pemudik yang terjadi di Kantor PELNI Balikpapan beberapa waktu lalu.

Dalam video berdurasi kurang lebih 2 menit tersebut, disertai keterangan bahwa rencana mudik mereka terpaksa gagal lantaran tiket yang telah dibeli tidak dapat dicetak, sehingga mereka tertahan dan tidak bisa naik ke kapal.

“Kantor Pelni Balikpapan, Pelabuhan Semayang. Gagal mudik karena tiket tidak diberikan,” demikian narasi yang tertulis dalam unggahan video tersebut.

Sementara itu, berdasarkan sejumlah komentar warganet, para pemudik tersebut diduga memperoleh tiket melalui perantara calo yang menawarkan janji-janji tertentu.

BACA JUGA:Target Lifting Migas 2025 Tercapai, SKK Migas Kal-Sul Targetkan 64.000 Barel Minyak Tahun Depan

Masih dalam video tersebut, seorang perempuan berteriak meminta untuk dibukakan loket tiket.

“Kita ini mau beli tiket, bukan mau ngutang,” teriak perempuan dalam video tersebut.

Menanggapi kejadian itu, PT PELNI Cabang Balikpapan memperingatkan calon penumpang tentang risiko kehabisan tempat duduk.

Pasalnya, lonjakan permintaan tiket transportasi laut menjelang musim mudik Natal dan Tahun Baru 2025/2026 memaksa kuota penumpang dibatasi secara ketat.

BACA JUGA:Ribuan Bibit Mangrove Ditanam di Pantai Seraya Balikpapan sebagai Benteng Abrasi

Ridwan Mandaliko, Kepala Cabang PT PELNI Balikpapan, menyampaikan bahwa perusahaan menerapkan pembatasan jumlah penumpang bukan tanpa alasan.

Kebijakan ini menurutnya menjadi bagian dari komitmen menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan setiap orang yang berlayar.

"Pelanggan PELNI perlu memahami bahwa kursi dan kuota penumpang sangat terbatas. Membeli tiket mendekati tanggal keberangkatan hampir dipastikan akan menghadapi kendala ketersediaan."

"Regulasi keselamatan pelayaran menjadi pedoman utama kami, sekaligus memastikan kenyamanan dan keamanan selama perjalanan," papar Ridwan melalui keterangan resmi, Minggu 21 Desember 2025.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: