Dari sisi desain, Disbudpar Berau menaruh perhatian pada aspek estetika. Pos jaga dirancang dengan konsep modern yang disesuaikan dengan karakter kawasan tepian sungai.
Tujuannya agar menyatu dengan wajah kawasan wisata yang telah lebih dulu ditata oleh pemerintah daerah.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa penentuan lokasi pos jaga dilakukan melalui musyawarah bersama para pedagang.
Dari sejumlah alternatif yang dikaji, area di sekitar landmark bertuliskan “Berau” dipilih karena dinilai paling aman dan tidak mengganggu aktivitas usaha.
BACA JUGA:Operasi Lilin Mahakam 2025 Dimulai, Polres Berau Kerahkan 635 Personel Amankan Nataru
“Awalnya direncanakan di tengah kawasan tepian, tapi setelah berdiskusi dengan pedagang, disepakati ditempatkan di dekat landmark supaya tidak mengganggu aktivitas pedagang,” ujarnya.
Andi menambahkan, anggaran pembangunan tidak hanya difokuskan pada konstruksi bangunan utama, tetapi juga dialokasikan untuk melengkapi fasilitas penunjang.
Seperti meja dan kursi petugas, dispenser, televisi layar besar untuk pemantauan kamera, serta toilet ramah lingkungan dengan sistem biofil.
Seluruh kebutuhan anggaran tersebut, lanjut Andi, telah melalui kajian perencanaan oleh konsultan dan akan kembali dievaluasi setelah pekerjaan rampung.
Ia memastikan tidak akan ada penambahan biaya di luar perencanaan awal.
Dengan dukungan fasilitas tersebut, Andi berharap Pos Jaga Segah Riverside dapat berfungsi optimal dan memberikan manfaat nyata bagi pengembangan kawasan wisata, mendukung aktivitas pelaku UMKM, serta meningkatkan rasa aman dan kenyamanan masyarakat.
“Ke depan, kami akan memperkuat koordinasi dengan Satpol PP dan menunggu arahan Bupati Berau terkait mekanisme pengelolaan serta operasional pos jaga,” ujar Andi.