Ari juga mengungkapkan bahwa dari analisis sementara, orang utan yang terekam dalam video tersebut diduga pernah ditangani BKSDA sebelumnya.
Satwa itu pernah diselamatkan dan dilepasliarkan di kawasan hutan, namun diduga kembali ke area yang sama.
“Ada dugaan orang utan ini pernah kita rescue sebelumnya. Dari videonya terlihat seperti individu yang sama dan kembali ke lokasi asalnya,” ungkapnya.
Saat ditanya mengenai total populasi orang utan di Kutai Timur maupun di Kalimantan Timur, Ari menyebut jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan hingga mendekati seribu individu.
Namun ia menegaskan bahwa data terbaru masih dalam proses finalisasi.
BACA JUGA:Berau Terendah dari Seluruh Kabupaten/Kota di Kaltim, Penanganan Stunting Perlu Evaluasi
“Mungkin ada ratusan, mendekati seribu. Tapi kita sedang menyusun prediksi terbaru dan nanti akan dipublikasikan setelah selesai,” jelasnya.
Ia menambahkan, BKSDA Kalimanta Timur terus menyusun kajian menyeluruh mengenai keberadaan orang utan di Benua Etam, termasuk titik-titik sebaran dan potensi konflik dengan manusia.
Data tersebut akan menjadi dasar pengambilan kebijakan dalam upaya pelestarian satwa dilindungi tersebut.
Ari memastikan BKSDA Kaltim akan terus memantau perkembangan situasi di Poros Kaliorang.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati apalagi memberi makan orang utan jika kembali ditemukan di sekitar jalan poros.