Viral Orang Utan Kerap Muncul di Jalan Poros Kaliorang, BKSDA Kaltim Turunkan Tim Lakukan Observasi

Jumat 12-12-2025,16:01 WIB
Reporter : Sakiya Yusri
Editor : Tri Romadhani

KUTAI TIMUR, NOMORSATUKALTIM Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur (Kaltim) M. Ari Wibawanto, angkat bicara terkait viralnya rekaman kemunculan orang utan di Jalan Poros Kaliorang, Kutai Timur.

Kejadian tersebut ramai diperbincangkan publik setelah video memperlihatkan satwa dilindungi itu berada sangat dekat dengan pengendara yang melintas.

Ari menjelaskan bahwa pihaknya baru menerima laporan resmi mengenai kejadian tersebut pada sore hari sebelumnya.

Setelah menerima informasi, tim BKSDA langsung diturunkan ke lapangan untuk memastikan kondisi satwa dan situasi di sekitar lokasi kemunculan.

BACA JUGA:Kerry Adrianto Riza Merasa Ditarget di Sidang Tata Kelola Minyak, Tegaskan Tak Rugikan Negara

“Kami baru mendapat kabar itu kemarin sore dan tim juga sudah mulai ke sana. Dibantu oleh teman-teman dari Conservation Action Network,” jelas Ari saat di konfirmasi melalui telepon, Jumat 12 Desember 2025.

Ia menerangkan bahwa tim saat ini masih berada di lapangan untuk melakukan observasi. Lokasi kemunculan orang utan tersebut disebut cukup luas, sehingga pencarian dan pemantauan memerlukan waktu.

“Mungkin teman-teman masih dalam perjalanan, kita sedang melakukan observasi karena lokasinya panjang dan orang utannya bisa berpindah-pindah,” ujarnya.

Ari menegaskan bahwa kemunculan orang utan di ruas jalan poros tersebut merupakan kejadian pertama sepanjang tahun ini.

BACA JUGA:Gempa M 6,7 Guncang Jepang, Peringatan Dini Tsunami Dikeluarkan untuk Tiga Prefektur

Meski sebelumnya pernah terdapat laporan orang utan masuk ke area aktivitas manusia, namun kasus kali ini berbeda karena terjadi di jalan lintas umum.

“Ini baru pertama yang ke jalan poros ini. Setelah beberapa tahun, kita satu tahun ini lakukan beberapa upaya,” katanya.

Terkait beredarnya video pengendara yang diduga memberikan pisang kepada orang utan tersebut, Ari menegaskan tidak ada di dalam regulasi yang memeberikan orang utan makan.

“Memang tidak ada regulasi spesifik soal memberi makan, tetapi yang benar adalah menjaga kesejahteraan satwa. Memberi makan sangat berpengaruh terhadap perilaku mereka,” tegasnya.

BACA JUGA:Stok BBM Subsidi di Bontang Aman Sampai Akhir Tahun 2025

Kategori :