SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Alur Sungai Mahakam disepakati menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) oleh DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) dan KSOP Kelas I Samarinda.
Kesepakatan ini dibahas dalam rapat dengar pendapat yang melibatkan regulator pelayaran, perusahaan pelabuhan, dan pemangku kepentingan terkait.
DPRD Kaltim menilai potensi ekonomi dari aktivitas pelayaran, lintasan kapal di bawah jembatan, hingga kegiatan ship-to-ship (STS) selama ini belum tergarap optimal.
“Rapat ini fokus pada bagaimana alur sungai bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan PAD. Kami mendorong minimal tiga hal yang harus segera dilakukan,” kata Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, Rabu (26/11/2025).
BACA JUGA: Menanti Kelanjutan Penanganan Kasus Ponton Tabrak Jembatan Mahakam, Ganti Rugi Belum Jelas
Pria akrab disapa Hamas ini menyoroti alur pelayaran yang melewati sekitar 10 jembatan di Kaltim. Saat ini hanya Jembatan Mahakam yang dikelola secara profesional oleh Pelindo.
“Itu pun Jembatan Mahakam hanya mengatur tujuh kapal, sementara sembilan jembatan lainnya pengelolaannya dilakukan oleh ormas atau pihak swasta,” bebernya.
Hamas menilai pengelolaan aset strategis tersebut harus melibatkan Perusahaan Daerah (Perusda).
“DPR menginginkan semua kontrak pengelolaan jembatan melalui Perusda. Entah itu ormas, PT, atau perusahaan swasta, semuanya harus bekerja sama dengan Perusda dan operator seperti Pelindo,” jelasnya.
BACA JUGA: Protes DBH Dipangkas, Forum Aksi Rakyat Kaltim Ancam Blokir Sungai Mahakam
Ia juga menyoroti kegiatan STS di Muara Berau yang melibatkan sekitar 150 kapal per bulan dengan volume rata-rata 75 ton per kapal.
“Kalau dihitung, setiap ton misalnya dihargai Rp1 juta, maka potensi PAD hampir Rp7-8 triliun per bulan. Tapi sayangnya, hasilnya tidak masuk ke daerah sama sekali,” kata Hamas.
Hal serupa terjadi di Muara Jawa, yang terdapat 20–30 kapal per bulan tanpa kontribusi PAD. Hamas menegaskan perlunya regulasi dan peran KSOP agar perusahaan bekerja sama dengan Perusda.
“Dengan keterlibatan Perusda, PAD daerah bisa meningkat, dan pengelolaan alur sungai menjadi lebih terstruktur,” tambahnya.
BACA JUGA: Gubernur Kaltim: Sungai Mahakam Dikeruk, Banjir dan Kendala Pelayaran Langsung Selesai