Masyarakat di sana prihatin dengan anak-anak mereka yang selama ini selalu pergi sekolah jauh dengan kondisi usia yang masih perlu pendampingan orang tua.
Tului mengakui bahwa, usulan untuk pembangunan gedung sekolah memang menjadi kebutuhan masyarakat, hanya saja akan dipertimbangkan lagi, terutama dari segi kemampuan anggaran daerah dan persyaratan administratif lainnya.
“Semua yang usulan masyarakat tentu kami sebagai anggota dewan tetap memasukan itu ke dalam laporan reses. Nanti selanjutnya dinas terkait yang akan mempertimbangkan,” jelasnya.
Aspirasi selanjutnya yakni pentingnya pembangunan Kantor Urusan Agama (KUA), pagar keliling Gereja serta pelabuhan di wilayah setempat.
Menurut Tului, terkait usulan pembangunan pelabuhan memang sangat penting dipertimbangkan kedepan. Karena mengingat setiap memasuki musim kemarau, kapal pengangkut barang seringkali sandar di wilayah Kecamatan Laham dan tidak bisa berlayar sampai di Ujoh Bilang karena kondisi air Mahakam surut.
Tului menambahkan bahwa, beberapa aspirasi masyarakat yang disampaikan dalam reses itu sebenarnya sudah dibicarakan bersama instansi terkait melalui forum rapat dengar pendapat (RDP).
Namun, ia menyoroti kondisi pembangunan fisik di lapangan cenderung belum memuaskan, terutama masyarakat yang berdampak langsung.
Karena itu, ia berharap segala persoalan pembangunan infrastruktur dasar yang disampaikan masyarakat, kedepannya bisa menjadi prioritas pembangunan daerah.
“Beberapa yang kita temukan dalam reses ini sebetulnya sudah kita undang OPD terkaitm Tapi memang belum terjadi seperti apa yang kita inginkan. Karena masyarakat, sepanjang itu belum sesuai dengan harapnya pasti dia terus pertanyakan,” tandasnya.