Bankaltimtara

DPRD Mahulu Sebut Pemerintah Daerah belum Maksimal Kelola Wisata

DPRD Mahulu Sebut Pemerintah Daerah belum Maksimal Kelola Wisata

Jantur Hongkong merupakan salah satu destinasi wisata alam di Mahulu.-Iswanto/ Nomorsatukaltim-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM- Kabupaten Mahulu merupakan salah satu daerah di Kaltim yang memiliki banyak potensi wisata alam di hampir seluruh wilayah kecamatan.

Namun, sayangnya potensi itu belum banyak mendapat perhatian dari pemerintah daerah, meskipun beberapa objek wisata berada tidak jauh dari pusat kabupaten.

Seperti Jantur Hongkong, Jantur Papua yang selama ini kerap dikunjungi masyarakat setempat untuk menghabiskan waktu di akhir pekan.

Minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap beberapa objek wisata yang ada itu mendapat sorotan dari DPRD Mahulu yang memiliki tugas dan fungsi pengawasan.

BACA JUGA: DPRD Mahulu Gelar Rapat Evaluasi Tahapan Penyusunan Ranperda

Anggota Komisi II DPRD Mahulu, Kerawing Lawing mengaku, sebenarnya DPRD sudah lama mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolaan destinasi wisata yang ada itu.

Namun, kata Kerawing, jawaban yang sering kali muncul dari dinas terkait yakni persoalan lahan yang masih milik pribadi masyarakat.

Menurut Kerawing, alasan tersebut sebenarnya sangat klasik. Pemerintah, kata dia, tinggal menjalin koordinasi yang baik dengan masyarakat, sebab beberapa objek wisata yang ada itu memiliki potensi yang besar, termasuk dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

“Dari dulu saya selalu menyuarakan agar bisa menggenjot dunia pariwisata. Saya selalu sampaikan ke Dinas pariwisata supaya buka saja di seputaran Ujoh Bilang (seputaran ibu kota kabupaten, red). Biar kecil tapi harus dikelola oleh pemerintah, dibuatkan MCK-nya, ada tempat UMKM. Nanti kan manfaatnya untuk masyarakat juga,” ujar Kerawing, Senin, 1 Desember 2025.

BACA JUGA: DPRD Mahulu Minta Pemda Fokus Kembangkan Sektor Pertanian, Salah Satunya Komoditas Kakao

Politisi Partai Gerindra itu mengakui bahwa setiap wilayah kecamatan di Mahulu memiliki banyak potensi wisata yang menarik.

Namun dalam pengembangan beberapa destinasi wisata yang jauh dari pusat kabupaten masih banyak kendala, terutama akses jalan yang sama sekali belum tersedia.

Ia mencontohkan seperti kawasan riam di hulu mahakam menuju Long Apari. Menurutnya destinasi wisata di sana memang banyak yang menarik, namun pengembangannya perlu waktu yang panjang, apalagi dihadapkan dengan keterbatasan anggaran.

Karena itu ia mendorong agar lebih memprioritaskan pengembangan destinasi wisata yang terdekat saja, seperti objek wisata Batu Dinding di Long Melaham, serta objek wisata terdekat lainnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: