KUTIM, NOMORSTUKALTIM - Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Timur (Disbun Kutim) menegaskan bahwa keberadaan lahan konservasi merupakan unsur vital dalam menjaga keberlanjutan ekosistem serta produktivitas kebun sawit, baik di perkebunan besar maupun kebun rakyat.
Hal tersebut disampaikan oleh Nurul Aliah, Bidang Penelaah Teknik Kebijakan Disbun Kutim, dalam sesi wawancara terbaru terkait upaya perlindungan tanaman dan lingkungan.
Menurut Nurul, lahan konservasi tidak hanya berfungsi sebagai ruang hijau semata, melainkan menjadi habitat berbagai spesies yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
“Di area konservasi itu ada sisi spesies, ada sisi ekosistem, ada sisi jasa lingkungan air, sampai sisi sosial budayanya. Semua itu saling berkaitan,” ujarnya saat di wawancara wartawan nomorsatukaltim, Kamis 20 November 2025.
Ia mencontohkan, pada beberapa wilayah perkebunan, satwa seperti orangutan, burung elang, hingga berbagai jenis serangga memiliki peran alami dalam siklus ekosistem. Keberadaan mereka dapat membantu mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT).
“Kalau ada konservasi atau lahan resapan, di situlah habitat-habitatnya. Bahkan hama seperti ulat api pun punya tempatnya sendiri sehingga tidak langsung menyerang tanaman,” jelasnya.
Nurul juga menyebutkan bahwa perusahaan perkebunan besar umumnya telah memiliki pemahaman baik tentang konservasi. Namun tantangan lebih besar muncul di kalangan pekebun swadaya yang kerap hanya memahami istilah “lahan resapan” tanpa mengetahui bahwa itu juga bagian dari konservasi.
Karena itu, saat melakukan sosialisasi ke desa-desa, Disbun Kutim selalu menekankan pentingnya penyisihan lahan konservasi untuk keberlanjutan perkebunan.
Selain menjaga ekosistem, lahan konservasi juga berfungsi sebagai benteng alami terhadap potensi serangan hama dan penyakit tanaman. Dengan adanya habitat satwa dan organisme tertentu, keseimbangan rantai makanan tetap terjaga sehingga risiko serangan hama lebih terkendali.
“Konservasi ini bukan hanya soal menjaga satwa, tapi juga melindungi kebun itu sendiri,” tutup Nurul.(Sakiya Yusri/Adv)