Mayoritas tampil dengan format sederhana, sebagian besar memanfaatkan improvisasi tanpa dukungan teknis yang besar.
BACA JUGA:Menkeu Purbaya Sebut Ada Kementerian Kembalikan Anggaran, Pemanfaatan Dana TKD Dipantau Satgas
Kondisi tersebut memperlihatkan kuatnya gerakan komunitas, sekaligus menunjukkan bahwa banyak ruang publik seni masih bergantung pada inisiatif swadaya.
Kegiatan kolaboratif Balikpapan-Palu ini kembali mengemukakan kebutuhan pentingnya ruang seni yang dapat diakses komuntas secara rutin, tidak hanya ketika terdapat acara.
Pemkot Balikpapan pun menyatakan dukungan terhadap pengembangan ruang publik, namun pelaku seni menilai keberlanjutan program tetap menjadi tantangan.
Di sisi lain, kegiatan ini disebut sebagai peluang evaluasi untuk memperkuat arah pengembangan seni budaya di kota.
Tapi bagi para seniman, kolaborasi lintas kota menjadi pengingat bahwa kreativitas membutuhkan ruang, dukungan, dan mekanisme kerja sama yang tidak berhenti pada panggung tunggal.
BACA JUGA:Benahi Banjir, DPUPR Kutim Fokus Benahi Sungai Kecil