PPU, NOMORSATUKALTIM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU berupaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Guna mewujudkannya, Kepala Disbudpar Kabupaten PPU, Andi Israwati mengatakan perlu melibatkan mitra atau stakeholder terkait. Ini dikatakannya dalam Forum Konsultasi Publik (FPK).
"FPK sebagai upaya proaktif mencari masukan dari para stakeholder untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di sektor kebudayaan dan pariwisata." kata Andi Israwati, Rabu 12 November 2025.
Ia bilang, kegiatan ini menegaskan bahwa Disbudpar tidak dapat berdiri sendiri dan sangat membutuhkan sinergi dari berbagai pihak.
Dirinya menyebut, tujuan FPK ini untuk mengukur kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang telah dilakukan oleh Disbudpar.
Dalam pelaksanaan kami mengundang beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau yang terkait.
Seperti Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), Dinas Kesehatan, Satpol PP, Disdikpora serta pihak Ekraf (Ekonomi Kreatif).
"Kegiatan ini tujuannya adalah untuk mencari masukan terhadap stakeholder kita. Karena dinas Kebudayaan dan Pariwisata kita tak bisa berdiri sendiri, kita punya mitra," jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas secara spesifik mengenai beberapa destinasi pariwisata dan pelayanan terkait cagar budaya yang dimiliki.
Destinasi budaya menjadi salah satu fokus utama, karena di dalamnya terdapat pelayanan publik dan masyarakat yang harus dipantau tingkat kepuasannya.
"Terkait cagar budaya juga disampaikan. Karena ada pelayanan publik di situ, ada pelayanan masyarakat," tambahnya.
Beberapa destinasi cagar budaya yang disoroti dalam konteks kunjungan wisatawan dan pelayanan publik antara lain meriam, sumur tua dan lokasi pengibaran bendera pertama yang berlokasi di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam.
Diharapkan, melalui FPK diharapkan dapat mendapatkan masukan, dan kemudian merumuskan langkah-langkah konkret untuk menyelaraskan harapan publik dengan kemampuan penyelenggaraan layanan.
"Terutama dalam menarik dan melayani kunjungan wisatawan yang datang ke destinasi-destinasi wisata ataupun cagar budaya," pungkas Andi.