“Kendalanya ada pada hirarki komunikasi yang cukup panjang. Jadi setiap tahap harus dilalui satu per satu,” ungkapnya.
BACA JUGA: Warga Muara Ponaq Dihantui Gelap Gulita, PLN Tak Ada Apalagi Sinyal
BACA JUGA: 234 Rumah di Berau Teraliri Listrik Gratis PLN, Pemkab Targetkan 100 Persen Terang 2027
Meski demikian, ia memastikan bahwa dari sisi PLN, seluruh persiapan teknis telah rampung dilakukan.
“Dari sisi PLN alhamdulillah sudah selesai. Mulai dari survei, inventarisasi kebutuhan, hingga pemetaan rute alternatif sudah kami lakukan. Jadi secara teknis semua sudah lengkap,” tegasnya.
Ia menambahkan, sumber daya listrik di wilayah Kutai Timur, khususnya Sangatta, sangat mencukupi untuk menyuplai kebutuhan listrik di sekitar kawasan tersebut.
“Kapasitas listrik di Kutim, terutama di Sangatta, cukup melimpah. Jadi secara kemampuan pasokan tidak ada kendala. Termasuk untuk Bukit Kayangan,” jelasnya.
BACA JUGA: Pemkab Kutai Timur Layangkan Surat Resmi ke Bontang Terkait Pelayanan Kependudukan di Sidrap
BACA JUGA: 2.000 Warga di Kutai Timur Masih Ber-KTP Bontang, Disdukcapil akan Lakukan Penertiban
Sementara untuk besaran anggaran yang dibutuhkan dalam proyek elektrifikasi tersebut, Nur Salim mengaku tidak dapat memberikan keterangan lebih jauh karena hal itu menjadi kewenangan PLN pusat.
“Soal anggaran itu di luar kewenangan kami di daerah. Semua diatur di pusat,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Bukit Kayangan berada di tengah kawasan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) milik PT Kaltim Prima Coal (KPC).
PLN saat ini sudah mengantongi izin dari PT KPC untuk memasang jaringan listrik ke kawasan tersebut. Namun persoalan administratif lainnya masih menjadi kendala elektrifikasi kawasan yang dihuni sekitar 110 kepala keluarga (KK) tersebut.