Dari Balik Jeruji, Warga Binaan Lapas Balikpapan Panen 1 Kuintal Jagung

Senin 03-11-2025,12:00 WIB
Reporter : Chandra
Editor : Hariadi

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Warga Binaan Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas II A Balikpapan memetik hasil kerja kerasnya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), pada Sabtu, 1 November 2025,, melalui panen jagung.

Di bawah bimbingan petugas Seksi Kegiatan Kerja (Giatja), para warga binaan terlibat langsung dalam setiap tahap mulai dari menanam, merawat, hingga akhirnya memanen dan menyortir hasil jagung mereka sendiri.

Hasil panen kali ini, mereka dapatkan sekitar 100 kilogram jagung.

Kalapas Balikpapan, Edy Susetyo, menegaskan bahwa kegiatan pertanian di SAE bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari pendidikan karakter dan ekonomi produktif bagi warga binaan.

BACA JUGA: Banyak Lapas Overkapasitas, Gubernur Usulkan Kanwil Kemenkumham Koordinasi ke Pemda

BACA JUGA: Kurangi Over Kapasitas, Puluhan Tahanan Rutan Balikpapan Dipindahkan ke Lapas Samarinda

“Proses panjang itu menjadi simbol nyata bagaimana pembinaan di dalam lapas tak hanya menekankan kedisiplinan, tetapi juga pembekalan keterampilan praktis yang bermanfaat setelah bebas nanti,” tutur Edy Susetyo dalam keterangan tertulis, Minggu (2/11/2025).

Kegiatan kali ini, kata Edy, juga menjadi ajang bagi warga binaan untuk mengerti tentang pelajaran hidup yakni kemandirian dan tanggung jawab.

“Setiap butir jagung yang dihasilkan adalah bukti kerja keras dan semangat belajar warga binaan. Kami ingin mereka melihat bahwa hasil dari ketekunan dan kerja sama akan selalu membawa manfaat,” ujar Edy.

Edy juga mengapresiasi dedikasi petugas dan peserta program yang berhasil menjaga semangat produktivitas di tengah lingkungan pembinaan.

BACA JUGA: Kasus Narkoba Lapas Balikpapan: Saksi Ungkap Kunjungan Aneh Catur di Luar Jam Besuk

BACA JUGA: Dugaan Kasus Peredaran Narkotika dalam Lapas Balikpapan, Kuasa Hukum Catur Nilai Banyak Kejanggalan

Menurutnya, kegiatan semacam ini menanamkan nilai disiplin dan tanggung jawab sosial yang tidak kalah penting dibanding aspek teknis pertanian itu sendiri.

Sementara itu, Kasi Kegiatan Kerja, Krestyarto menjelaskan bahwa panen dan sortir jagung kali ini merupakan bagian dari siklus pembelajaran berkelanjutan.

Sebagian hasil panen dimanfaatkan untuk kebutuhan internal Lapas, sedangkan sisanya disiapkan untuk pengembangan penanaman berikutnya.

“Kami tidak hanya melatih warga binaan menanam, tapi juga mengajarkan bagaimana mengelola hasil panen agar memiliki nilai tambah ekonomi. Jadi mereka belajar manajemen produksi, bukan sekadar bercocok tanam,” terangnya.

BACA JUGA: Ternak Ayam Milik Rutan Tanah Grogot Mampu Hasilkan Ratusan Butir Telur per Hari

BACA JUGA: Keren, 1 Ton Arang Produksi Warga Binaan Rutan Tanah Grogot Diekspor ke Korsel

Program pertanian di SAE Lapas Balikpapan ini, kata Krestyarto, menjadi wujud bahwa sistem pembinaan bisa berjalan beriringan dengan pemberdayaan.

Para warga binaan tak hanya menanam jagung, tapi juga menanam harapan baru untuk kembali ke masyarakat dengan kemampuan telah terlatih dari dalam Lapas.

“Melalui kegiatan ini, Lapas Balikpapan menunjukkan arah pembinaan yang lebih progresif mendorong setiap warga binaan menjadi individu produktif, mandiri, dan bernilai ekonomi,” pungkasnya.

Kategori :